NUNUKAN, KN – Sosok Tri Wahyuni, anggota DPRD Nunukan, Kalimantan Utara yang dikenal sebagai perempuan muda energik, muncul sebagai kandidat kuat untuk memimpin KONI periode 2025–2029. Ia bersaing langsung dengan dua calon laki-laki lainnya, Muhammad Yasin dan Alson.
Meskipun usianya masih muda, Tri Wahyuni—atau akrab disapa Yuyun—sudah lama berkiprah di dunia olahraga. Ia dikenal sebagai donatur setia dan motor penggerak berbagai acara olahraga, khususnya di Kecamatan Sebuku. Baginya, olahraga bukan sekadar kompetisi. Sebaliknya, ia melihatnya sebagai sarana vital yang merekatkan hubungan sosial dan menjaga kesehatan masyarakat.
Jejak Aktivitas Olahraga Tri Wahyuni
Yuyun memulai perjalanannya di dunia olahraga sejak 2020. Ia berfokus pada cabang E-Sport dan mengadakan berbagai turnamen game online seperti Mobile Legend dan PUBG.
Kemudian, pada 2022, ia beralih ke futsal sebelum akhirnya vakum sementara pada 2023 karena kehamilan.
Namun, semangatnya kembali membara pada 2024. Ia aktif memasyarakatkan Pound Fit, senam menggunakan stik yang berhasil menarik banyak partisipasi.
Selain itu, kelompok yang ia dirikan, ‘Pemuda Bekerja’, juga rutin menyelenggarakan berbagai turnamen kecil, mulai dari bulu tangkis, bola voli, hingga lomba lari. Uniknya, Yuyun membiayai semua kegiatan ini dari dana pribadinya.
”Saya mengeluarkan anggaran pribadi. Melalui olahraga, saya bisa mendengar keluhan masyarakat yang kemudian menjadi catatan untuk perbaikan kinerja saya di DPRD Nunukan,” tuturnya.
Ia percaya, olahraga adalah cara efektif untuk menjaring aspirasi masyarakat, memperluas wawasan, dan membangun hubungan yang lebih erat.
Visi dan Misi Tri Wahyuni untuk KONI Nunukan
Sebagai calon Ketua KONI Nunukan, Yuyun mengusung visi yang ambisius. Ia ingin menjadikan KONI Nunukan sebagai motor penggerak prestasi olahraga daerah yang unggul, profesional, dan berkarakter juara. Ia juga menempatkan atlet sebagai prioritas utama untuk mengangkat martabat daerah di kancah nasional.
Yuyun bertekad mencetak atlet-atlet andal melalui pembinaan berjenjang sejak usia dini dengan sistem talent scouting modern.
“Misi saya adalah mengoptimalkan peran Cabor (cabang olahraga) dengan memperkuat koordinasi dan kolaborasi agar kita mampu bersaing di kancah nasional,” tegasnya.
Selanjutnya, ia juga ingin meningkatkan kualitas SDM olahraga lainnya, seperti pelatih, wasit, dan tenaga pendukung, agar kompetensi mereka sesuai standar nasional dan internasional. Ia juga menganggap kolaborasi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat sebagai kunci untuk membangun sinergi yang kuat.
Untuk mewujudkan semua itu, Yuyun berencana menerapkan tata kelola KONI yang transparan, akuntabel, dan berbasis digital. Dengan demikian, ia berharap KONI Nunukan akan dipercaya oleh publik dan mitra. (Dzulviqor)
![]()







































