NUNUKAN, KN – Langit masih pekat, jarum jam baru menunjukkan pukul 02.30 WITA. Namun, di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Nunukan, Kalimantan Utara, puluhan perahu nelayan sudah membelah lautan yang gelap gulita.
Mereka kompak mengarungi ombak demi mengibarkan Sang Dwi Warna di Karang Unarang, titik strategis yang menjadi saksi bisu perjuangan mempertahankan kedaulatan.
Dinginnya angin laut tak sebanding dengan semangat yang membara. Angga, seorang nelayan dari Desa Sei Nyamuk, Pulau Sebatik, adalah salah satunya.
“Saya berangkat jam 02.30 WITA,” ujarnya saat ditemui wartawan di buritan KRI Ajak, Minggu (17/8/2025).
Wajahnya lelah, namun sorot matanya penuh kebanggaan. Ia tak peduli ombak yang kuat atau udara yang menusuk, yang penting ia bisa menghormat Sang Saka Merah Putih di tapal batas.
Bukan hanya Angga, puluhan nelayan lainnya pun demikian. Mereka serempak meneriakkan “Merdekaaa!” berulang kali hingga memecah keheningan.
“Demi HUT 80 tahun Indonesia,” pekiknya, suaranya parau tapi penuh semangat.
Pekikan itu menyiratkan pernyataan tegas tentang nasionalisme yang tak pernah padam di hati para penjaga kedaulatan di wilayah terdepan ini.
Pagi ini, perairan Karang Unarang berubah menjadi “Lautan Merah Putih”.
Puluhan kapal nelayan, yang masing-masing mengibarkan bendera kebanggaan, tak henti-hentinya berdatangan, membentuk barisan kehormatan yang mengelilingi suar.
Tiap kibaran bendera di atas perairan yang masih rentan klaim negara tetangga, Malaysia, ini menjadi pernyataan nyata, ini adalah Indonesia.
Kehadiran para nelayan ini disempurnakan oleh armada TNI Angkatan Laut.
Empat kapal perang Republik Indonesia, yakni KRI Ajak, KRI Badik, KRI Singa, dan KRI Sidat, turut berpartisipasi.
Keberadaan mereka menegaskan komitmen negara untuk menjaga setiap jengkal wilayahnya.
Di tengah gempuran ombak dan jauh dari hingar-bingar kota, para nelayan Nunukan membuktikan, nasionalisme adalah sebuah tindakan nyata yang terpancar dari keberanian dan kesetiaan menjaga Merah Putih di garis terdepan. (Dzulviqor)
