NUNUKAN – Ratusan massa yang mengaku sebagai nasabah Bamk Rakyat Indonesia (BRI) Nunukan, Kalimantan Utara, melakukan demonstrasi di depan Kantor Cabang BRI Nunukan, meminta kejelasan raibnya sejumlah uang tabungan mereka, Senin (23/7/2023).
Orator pendemo dari Aliansi Masyarakat Nunukan, Hasnawi, meneriakkan agar Bank BRI sebagai Bank negara, bisa menjamin keamanan nasabah, dan memberikan penjelasan atas hilangnya tabungan nasabah yang diklaim sebagai keteledoran pihak BRI.
“Tolong jelaskan secara logis, bagaimana uang tabungan bisa hilang. Sementara BRI menjadi bank yang mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat, dan atas dasar kepercayaan juga, mereka mempercayakan tabungan mereka di BRI,” teriaknya.
Menurut Hasnawi, kalaupun hilangnya uang nasabah akibat kejahatan cyber, sudah seyogyanya BRI sebagai pihak yang dipercaya penuh untuk menyimpan uang, bertanggung jawab dan memberikan jawaban yang memuaskan atas peristiwa ini.
Orator lain, Andi Baso, juga meneriakkan, bahwa kasus hilangnya tabungan nasabah BRI, bukan kali pertama terjadi.
Ia mengatakan, demonstrasi kali ini, dipicu adanya laporan salah satu nasabah bernama Betris yang kehilangan uang sekitar Rp. 400 juta.
“Kejadian ini, akhirnya mencuat karena baru ada nasabah yang berani melapor. Tapi yang harus diketahui, kasus seperti ini banyak dan bukan satu orang korbannya,” kata dia.
Pengunjuk rasa juga meminta Kepala Cabang Bank BRI Nunukan, Hutama Wiranegara, segera keluar untuk memberi penjelasan atas tuntutan mereka.
“Laporan kehilangan yang dialami Betris sudah sepuluh hari tapi belum ada tindakan. Jangan sampai BRI di cap masyarakat sebagai penipu, dan pimpinannya sebagai pecundang,” teriaknya.
Jawaban BRI Nunukan
Kepala Cabang BRI Nunukan, Hutama Wiranegara, mengklarifikasi, bahwa laporan kehilangan sudah ditindaklanjuti dengan upaya investigasi, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab pihak BRI.
“Jadi tidak betul kalau sepuluh hari kerja, laporan nasabah atas nama Betris tidak ditindaklanjuti. Hari ini, baru masuk delapan hari pasca laporan masuk, dan proses investigasi masih berjalan,” jawabnya.
Hutama menegaskan, jika hilangnya uang tersebut menjadi kesalahan pihak BRI, manajemen tidak akan lepas tangan, dan memastikan mengganti uang tersebut.
Sebaliknya, jika hilangnya uang tabungan akibat kesalahan nasabah, tentu saja, hal tersebut diluar kewenangan BRI.
“Kalau terbukti dan ada yang salah dari pihak BRI, silahkan Polisi juga ikut melakukan penyelidikan. Kita masih proses investigasi selama sepuluh hari. Hasilnya, akan kita rilis setelah selesai,” imbuhnya.
Hutama juga mewanti wanti para nasabah agar berhati-hati dalam menggunakan gadget, terutama yang berhubungan dengan data diri, juga simpanan Bank.
“Tolong lebih selektif dan hati-hati ketika mendapat undangan via aplikasi perpesanan instan atau mendapat file apk. Beri kami waktu, dan kami akan memberikan jawaban setelah proses investigasi selesai dalam sepuluh hari,” tegasnya.
Setelah melalui perdebatan panjang, Hutama kemudian meminta 5 perwakilan masyarakat untuk berdiskusi di ruang kantor gedung BRI. (Dzulviqor)
