NUNUKAN – Sterilisasi aktivitas sabung ayam di kawasan perbatasan RI – Malaysia, membuat para penjudi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tidak kehabisan akal, bahkan rela menyeberang ke wilayah Malaysia, demi terus berjudi.
Kapolsek Nunukan Kota, Ipda Disko Barasa, menuturkan, fenomena tersebut, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi aparat di Nunukan.
Apalagi, ternyata di lokasi tersebut, telah berdiri arena sabung ayam dengan struktur bangunan beratap seng, bertiang kayu tanpa dinding, berukuran sekitar 10 x 15 meter.
‘’Di sekitar gelanggang, juga terdapat lapak – lapak penjual makanan dan minuman beratap terpal. Dan lokasinya berada di wilayah hukum Malaysia,’’ imbuhnya.
Selama ini, kata Barasa, sosialisasi dan upaya pembersihan judi sabung ayam di Nunukan intens dilakukan.
Petugas juga kerap melakukan patroli di jalur – jalur yang memungkinkan para WNI menyeberang melalui perbatasan darat, menjaga kemungkinan pelanggaran batas wilayah. Entah itu terkait perjudian sabung ayam maupun tindak ilegal murni.
‘’Tapi masyarakat ini sudah sangat terbiasa dan lebih mengenal seluk beluk jalur yang tidak semua kami tahu. Mayoritas penjudi disana, berasal dari Sebuku, Seimanggaris, Sungai Ular dan dari Nunukan Kota,’’ jelasnya.
Nekatnya para penjudi yang menyeberang ke Malaysia ini pun, terbongkar akibat adanya salah seorang penjudi yang urat nadinya putus akibat taji ayam.
Barasa menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (29/6/2023) di arena sabung ayam di belakang patok batas negara A2 (Wilayah Malaysia).
‘’Ada kejadian seorang tukang sabung ayam asal Nunukan jadi korban ayam aduan. Urat nadi tangan sebelah kirinya putus akibat taji ayam. Dia diseberangkan kembali ke Nunukan untuk dilarikan ke RSUD. Dari situlah adanya kasus penjudi menyeberang ke Malaysia ini terbongkar,’’ ungkap Barasa.
Korban bernama AR (41), warga Jalan Antasari, RT 10, Nunukan Timur ini, berangkat berombongan bersama 11 temannya ke Seimanggaris, pada Kamis (29/6/2023) siang.
Mereka menyeberang ke Sei Ular, Kecamatan Seimanggaris menggunakan speedboat. Dan melanjutkan perjalanan dengan mobil rental ke perkebunan kelapa sawit yang berjarak sekitar 15 menit dari kawasan dermaga.
‘’Mereka memarkirkan mobil di pinggir jalan, lalu bersama sama berjalan kaki, menuju kawasan perkebunan Malaysia. Dan langsung melakukan sabung ayam disana,’’ kata Barasa.
Saat itulah, korban AR memasangkan taji ayam yang akan diadu. Nahas, belum sempat AR menurunkan ayam jagoannya ke arena, ayam aduan tersebut lebih dulu berontak, sehingga pisau yang dipasang sebagai taji, memutus urat nadi tangan kanannya dan berakibat pendarahan.
‘’Beruntung, teman temannya langsung menyeberangkannya kembali ke Nunukan dan melarikannya ke rumah sakit untuk perawatan medis. Akhirnya nyawanya tertolong,’’ imbuhnya.
Barasa mengimbau para WNI tidak nekat masuk wilayah Malaysia, apalagi hanya demi sabung ayam.
Tidak menutup kemungkinan, para penjudi yang merupakan WNI tersebut, akan ditangkap aparat Malaysia.
‘’Meski aktivitas terlarang tersebut dilakukan diluar wilayah hukum Nunukan, namun terdapat ancaman lebih serius jika aparat Malaysia mengetahui adanya aktivitas dimaksud. Mereka bisa dimasukkan penjara dengan tudingan melanggar batas Negara,’’ tegas Barasa. (Dzulviqor)
