NUNUKAN – Kondisi kelistrikan PLN di Nunukan, Kalimantan Utara, yang sering byarpet dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan kendala dalam proses verifikasi administrasi (Vermin) di KPU Nunukan.
Ketua KPU Nunukan, Rahman, mengatakan, proses vermin untuk Sistem Informasi Bakal Calon (Silon), cukup terganggu karena matinya listrik juga diikuti dengan tidak aktifnya jaringan internet.
‘’Semua data yang kita akses, tanpa kecuali sangat erat kaitannya dengan internet. Kalau listrik mati, signal juga otomatis off. Itu jadi kendala kami dalam melakukan tugas di proses vermin ini,’’ujarnya, Selasa (6/6/2023).
Meski pemadaman yang terjadi selama ini, tidak sampai berjam jam.
Namun demikian, seringkali petugas KPU harus menunggu tersambungnya jaringan internet.
Selain itu, beberapa pelayanan terhadap Parpol atau calon pemilih yang ingin memastikan apakah ia telah terdaftar sebagai pemilih, juga tidak jarang mengakibatkan antrean di sekretariat KPU, akibat matinya listrik.
‘’Memang ada alternatif dengan mengaktifkan genset, tapi ada sejumlah perangkat lunak KPU yang bakal terpengaruh dan sedikit sensitif kalau kita on off genset. Tetap tidak seaman ataupun sesafety listrik PLN,’’ imbuhnya.
Adapun alternatif, dengan memanfaatkan handphone, akan lebih tidak efektif. Apalagi, yang dibuka adalah daftar Silon maupun aplikasi yang memuat rekam jejak para Bacaleg ataupun daftar calon pemilih dengan komposisi file tidak sedikit.
‘’Kalau listrik tidak stabil, pelayanan dan aplikasi data akan terganggu. Kami juga paham PLN sendiri tidak menginginkan kondisi ini. Tapi ini menjadi keluhan yang tentunya bukan hanya KPU, tapi semua masyarakat Nunukan,’’ kata Rahman.
Menanggapi kondisi kelistrikan Nunukan, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Nunukan, Fery Kurniawan, mengatakan, ada kendala sistem, yang bersumber dari mesin pembangkit.
Kemarin contohnya, ada 3 unit PLTD yang trip, sehingga sebagian besar pelanggan di wilayah kota, mengalami black out.
‘’Terjadi gangguan sistem akibat tiga unit mesin PLTD Sei Bilal yang trip. Kita kehilangan daya sekitar 6 MW dari total 14 MW,’’ jelasnya.
Fery mengakui, PLN kerap mengalami gangguan sistem akibat sejumlah hal, mulai dari fenomena cuaca, sampai gangguan akibat ulah binatang. Baik itu monyet, biawak dan kelelawar.
‘’Sejauh ini belum ada keluhan KPU masuk ke kami. Tapi untuk kedepannya, PLN akan segera mengirimkan genset untuk memastikan tidak ada gangguan dalam proses tahapan Pemilu, sesuai SOP kami,’’ kata Fery. (Dzulviqor)
