Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Salat Gerhana Matahari, Ulama Nunukan Ingatkan Umat Muslim Jaga Akidah dan Tingkatkan Iman

NUNUKAN – Gerhana matahari hibrid yang terjadi pada Kamis (20/4/2023), di bulan Ramadan, menjadi salah satu tanda kekuasaan Allah, dan seharusnya menambah keimanan dan memperkuat akidah umat Islam.

Hal tersebut, dikatakan salah satu ulama Nunukan, Ustad Yahya Al Batawy, saat mengisi ceramah salat Kusuf / gerhana di masjid Al Azka, Gang Borneo, Nunukan Timur.

‘’Gerhana adalah sebuah tanda kelemahan matahari, semua alam semesta, dunia seisinya adalah ciptaan dan dikendalikan Allah. Tanda alam ini juga menunjukkan kelemahan matahari yang tidak memenuhi syarat untuk disembah sebagaimana kaum dahulu yang menganggap matahari adalah Tuhan dan menyembahnya,’’ ujarnya.

Gerhana matahari juga mengingatkan manusia akan banyaknya dosa yang telah dia lakukan. Hendaknya, kaum muslim bergegas ke masjid menunaikan salat kusuf, dan memperbanyak istighfar saat terjadi gerhana.

Saat ini, ketika gerhana mulai sering terjadi, ada beberapa riwayat hadits yang menyebutkan fenomena tersebut menjadi salah satu tanda datangnya hari kiamat.

Penjelasan Ustad Yahya, sama persis dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengumumkan ada empat gerhana yang akan terjadi pada 2023 ini.

Disebutkan akan ada dua gerhana matahari dan dua gerhana bulan, tetapi hanya ada tiga gerhana yang bisa disaksikan di Indonesia.

‘’Terlepas apakah fenomena ini termasuk tanda kiamat atau bukan, hendaknya kita muhasabah diri, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita, dan mempertebal keyakinan dan meringankan langkah kita menuju masjid untuk terus mengingat dan bersyukur kepada Allah,’’ imbuhnya.

Ustad Yahya juga mengingatkan di akhir bulan Ramadan, umat Muslim harus menjaga konsentrasi dan semakin larut dalam perenungan dan selalu konsisten menjaga ibadahnya.

Bagaimanapun, nilai sesuatu, akan ditentukan oleh penghabisan dari yang kita lakukan. Termasuk kebaikan yang menjadi tanda kematian, dan sebaliknya.

Baca Juga:  Pengabdian Tulus di Tapal Batas, Menjadi Salah Satu Cara ASN Kemenkumham Merefleksikan Semangat Bela Negara

‘’Innamal A’malu bil khowatim, sesungguhnya amalan, tergantung pada perbuatan akhir. Oleh karenanya, penting sekali amalan yang kontinu dan menjadi akhir hidup dengan penutup terbaik yaitu husnul khatimah,” tutupnya. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...