Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ekonomi

Organda Nunukan Pertanyakan Komitmen Dishub Antisipasi Potensi Rusuh Antara Supir Angkot dan Maxim

NUNUKAN – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Nunukan, mendatangi kantor Dinas Perhubungan, mempertanyakan komitmen mereka dalam mengantisipasi potensi ricuh antara supir Angkutan Kota (Angkot) dan layanan jasa penumpang aplikasi online Maxim.

Ketua Organda Nunukan, H. Laoding, menuding, Maxim telah melanggar kesepakatan pada 1 September 2022 saat puluhan supir angkot mendatangi Dinas Perhubungan.

‘’Maxim menyepakati untuk tidak mengoperasikan roda empat. Buktinya, mereka masih aktif dan melayani penumpang,’’ ujarnya, Jumat (16/9).

Laoding memastikan, tudingan tersebut bukan tidak berdasar., sebab beberapa supir angkot yang mencoba melakukan pemesanan online di aplikasi Maxim untuk roda empat.

Hasilnya, mereka dijemput dan dilayani sesuai dengan aplikasi.

Padahal, dalam rapat yang ditengahi Kadishub Nunukan Abdul Halid dan Kasat Lantas Nunukan AKP. Arofiek Aprilian Riswanto, pihak Maxim menyatakan setuju untuk sementara waktu tidak akan mengoperasikan roda empat.

‘’Kita meminta pertemuan ulang terkait ini. potensi rusuhnya besar, sehingga Organda bersama perwakilan supir angkot datang ke Dishub menegaskan komitmen sebelumnya. Dalam rapat nanti, harus ada pernyataan tertulis yang ditanda tangani kedua belah pihak,’’ tegas Laoding.

SEmentara, Sekretaris Dinas Perhubungan Nunukan, Baharuddin, saat dikonfirmasi mengatakan, Dishub akan segera menjadwalkan pertemuan ulang, menghadirkan managemen Maxim, Organda dan perwakilan supir angkot untuk segera menetralisir gejolak yang terjadi.

‘’Kita rencananya adakan rapat Selasa 20 September 2022. Kita akan coba libatkan asisten dua untuk memimpin rapat. Semoga ada solusi terbaik,’ ’katanya.

Baharuddin juga mengaku dilematis terhadap kasus ini, ia juga tidak membantah bahwa izin operasi Maxim langsung dari Kementrian di Jakarta dan berlaku secara nasional.

Hanya saja, untuk mencari solusi yang tidak saling merugikan kedua belah pihak, butuh pembicaraan mendalam dengan rumusan ide yang sekiranya menjadi jalan tengah yang tidak saling merugikan salah satu pihak.

Baca Juga:  Harga Sapi Kurban di Nunukan Naik Rp 2 juta, Imbas Karantina Untuk Pencegahan PMK

‘’Kita akan bicarakan semuanya dalam rapat. Semoga ada solusi terbaik yang dihasilkan nanti,’ ’kata dia. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...