NUNUKAN – KM Al Sakhi, kapal pengangkut 14 ton kelapa sawit, dari kecamatan Sebuku ke Sei Ular, karam di perairan depan Pos Sei Kaca (Pos pantau Satgas Pamtas RI -Malaysia) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (3/6).
Kabid Humas Polres Nunukan AKP Supriadi mengatakan, kapal saat berangkat meningalkan Sebuku, pada Kamis (2/6/), pukul 04.00 WITA dalam kondisi normal.
“Pada Jumat, (3/6) sekira pukul 16.00 WITA, kapal mengalami kebocoran di bagian belakang/buritan yang mengakibatkan air masuk,” ujar Supriadi, Sabtu (4/6).
Saat itu, air yang masuk ke kapal dapat diatasi dengan cara disedot menggunakan mesin alkon.
“Kebetulan lokasi tersebut dekat dengan pangkalan/dermaga Seruyung, nakhoda membawa kapal menepi lalu meminjam mesin alkon untuk menguras air yang masuk,” jelasnya.
Namun, saat perjalanan dilanjutkan, tepatnya saat kapal berjarak sekira 100 Meter dari Pos Pantau Sei Kaca, tiba-tiba kapal oleng ke kiri yang menyebabkan air masuk semakin banyak di bagian belakang.
“Muatan sawit terbawa arus sungai, dan kapalpun perlahan karam,” imbuhnya.
Kapal yang tenggelam juga terbawa arus air bawah dan akhirnya merapat di Pos Sei Kaca.
Sementara, para ABK menyelamatkan diri dengan meminta bantuan speedboat yang kebetulan melintas.
Dari hasil pemeriksaan Polisi, kapal tersebut memiliki kapasitas 20 ton dan berlayar tanpa dilengkapi surat-surat berlayar.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, dan kerugian materil diperkirakan lebih dari Rp.70 juta.
“Kapal sudah ditarik naik ke permukaan dan diamankan sementara di Pos Sei Kaca,” katanya.
Untuk diketahui, ada tiga orang Person On Board (POB) dalam kapal tersebut, yaitu, nakhoda bernama Misranudin (57), dan tiga anak buah kapal (ABK), yaitu, Once (20), Roni (30) dan Aco (22), semuanya tercatat sebagai warga Nunukan. (Dzulviqor)
