Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Gangguan Jiwa, WNI Asal NTT Dipulangkan Pemerintah Malaysia Bersama 160 PMI

NUNUKAN – Pemerintah Malaysia mendeportasi seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengalami gangguan psikologi atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ, melalui pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (01/09/2021) sore.

Laki-laki yang biasa dipanggil Boncel oleh teman-teman kerjanya ini memang terlihat berbeda saat berada di ruang tunggu Pelabuhan.

Dengan perawakan kecil dan tampilan kumis serta jenggot yang lebat, Boncel hanya menerawang dengan pandangan kosong dan dijaga oleh teman kerjanya Arifin (33) yang sama-sama berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

‘’Memang dia sudah gila sejak belum ditangkap dan dipenjara. Dia kemarin kena tangkap gara-gara pergi ke restoran minta makan sambil todongkan pisau,’’ tutur Arifin.

Arifin mengatakan, karena kondisi Boncel yang kurang waras, perusahaan melarangnya untuk bekerja.

Saat berada di mes perusahaan, Boncel hanya diam dan dijaga secara bergantian oleh sesama warga NTT disana.

Meski diam saat dijaga teman-temannya, Boncel justru sering berulah saat berada di dalam tahanan.

‘’Boncel sering membuat petugas stress dan kewalahan. Kuat mengamuk memang dia semasa di tahanan, dan sepertinya dia gila seks. Karena setiap lihat perempuan, dia berbuat lain-lain,’’ katanya.

Dikonfirmasi terkait kondisi Boncel, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan (P2)pada Balai Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Arbain menjelaskan, Boncel saat ini ditempatkan di Rumah Susun Sederhana (Rusunawa) yang memang menjadi rumah khusus penampungan sementara para PMI.

BP2MI melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk permasalahan Boncel.

‘’Kalau dia agresif, akan kita serahkan penanganannya ke Dinas Sosial. Tapi sejauh ini dia tidak agresif, kita juga berkoordinasi dengan pegawai BP2MI di NTT. Mereka yang mencari keberadaan keluarganya, kita akan pulangkan dia (Boncel) setelah masa karantina selesai dengan pendampingan Dinas Sosial,’’j elas Arbain.

Baca Juga:  Hadiri Kongres KMAN VI, Ini Harapan Masyarakat Adat Dayak Agabag
Penjelasan Konsulat RI di Tawau

Terpisah, Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya, Konsulat RI Tawau Emir Faisal menyebut, ada 161 WNI bermasalah yang difasilitasi kepulangannya oleh KRI setelah selesai menjalani proses hukum di Depot Imigresen Tawau (DIT).

Awalnya, proses deportasi dijadwalkan pada 4 Agustus 2021. Namun tertunda karena adanya peningkatan kasus COVID-19 dan pemberlakuan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketat (PKPD)/ lockdown di dalam DIT seiring dengan munculnya kluster DIT.

‘’KRI Tawau telah memfasilitasi tes Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada para WNI/PMI lolos verifikasi dan siap dipulangkan. Tes PCR dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan yang direkomendasikan oleh pihak Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM). Hal tersebut dilakukan untuk memastikan para WNI/PMI yang akan dipulangkan dalam keadaan sehat dan guna pengendalian penyebaran Covid-19,’’ jelas Emir dalam pesan tertulis.

Ia menjelaskan, dari 173 WNI yang diswab test, terdapat 6 orang dengan hasil detected/positive terpapar COVID-19, dan 4 orang dengan hasil inconclusive / tidak terbaca.

Selain itu, terdapat 2 orang yang merupakan kontak erat. Sehingga pemulangan yang tadinya diperuntukkan bagi 173 WNI tersebut menjadi 161 orang saja.

Emir melanjutkan, untuk penanganan kondisi para WNI/PMI di DIT yang terpapar COVID-19, KRI Tawau berkoordinasi intensif dengan pihak DIT. Setiap harinya ada kunjungan dokter dari Hospital Tawau ke DIT untuk memeriksa dan memantau kondisi kesehatan para deportan.

‘’Bagi para WNI/PMI yang terjangkit dan memerlukan perawatan akan dibawa ke Hospital Tawau. KRI Tawau juga beberapa kali menyampaikan bantuan berupa alat-alat kebersihan diri, APD seperti masker dan hand sanitizer, vitamin, pampers, dan tikar bagi para WNI yang berada di DIT,’’ kata Emir.

Sementara itu, untuk pemulangan lanjutan bagi pra WNI/PMI yang saat ini menjalani karantina kesehatan, KRI akan terus memantau perkembangan mereka.

Baca Juga:  Naik Dock, Pelayanan Penyeberangan Kapal Feri di Nunukan Terhenti Sekitar Dua Pekan

‘’KRI akan memfasilitasi kepulangannya setelah hasil tes swab lanjutan dinyatakan negative,’’ katanya. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...