NUNUKAN – Juru bicara Satgas COVID-19 Nunukan, Aris Suyono mengungkapkan COVID-19 varian delta yang teridentifikasi di Kabupaten Nunukan bermula dari pasien berinisial FBS (29) yang meninggal dunia di RSUD Nunukan pada 26 Juni 2021, lalu.
Pasien dimaksud adalah kasus pertama dari kluster PT. PP di Desa Sungai Pancang Kecamatan Sebatik Utara.
Aris mengatakan berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kaltara, dari dua sampel yang dikirimkan ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI pada 20 Juni 2021 hasilnya satu sampel terkonfirmasi varian delta.
“Kami kirim dua sampel, info yang kami dapatkan satu sample berhasil dibaca (varian delta) , dan satu sampel dinyatakan rusak” ujar Aris, pada Selasa 20/07/2021, dalam konferensi pers.
Dengan ditemukannya varian delta di Nunukan Satgas COVID-19 Nunukan berharap agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
‘’Selalu gunakan masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan pakai sabun dan membatasi mobilitas yang tidak penting,’’ imbaunya.
Sementara itu perkembangan kasus COVID-19 per 21 Juli 2021 di Kabupaten Nunukan, terdapat penambahan kasus konfirmasi sebanyak 57 kasus, jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 2539 kasus dengan 68,92% kesembuhan atau sebanyak 1750 pasien.
Ada 38 kasus kematian di kabupaten Nunukan. Kasus kematian yang tercatat hari ini adalah pasien perempuan bernama P (55) warga Liuk Bulu Kecamatan Sembakung Atulai.
‘’Pasien terkonfirmasi COVID-19 sejak 19 Juli 2021 dan meninggal pada selasa 20 Juli 2021 di RSUD Malinau disebabkan gagal nafas/sesak nafas, dan sudah dimakamkan di Malinau,’’ kata Aris.
Sebelumnya di hari yang sama, ada juga kasus kematian di RSUD Nunukan. Pasien perempuan bernama S (43)warga Jalan Ahmad Yani Nunukan meninggal sekitar pukul 10.51 WITA. (Dzulviqor)
