NUNUKAN – Meski masih dihadapkan dengan kondisi pandemi COVID-19, Kantor Pelayanan dan Penindakan Bea dan Cukai (KPPBC) Nunukan, Kalimantan Utara, berhasil melampaui target penerimaan negara pada Triwulan II 2021.
Kepala Kantor KPPBC Nunukan, Muhammad Solafuddin mengatakan realisasi penerimaan negara sebesar Rp. 22,9 Miliar atau 179,65% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 12,8 Miliar.
Penerimaan tersebut terdiri dari bea masuk sebesar Rp. 5,8 Miliar dan bea keluar sebesar Rp. 17,1 Miliar.
‘’Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pengguna jasa, instansi terkait dan stakeholder atas kerjasama yang baik selama ini,’’ Kata Solafuddin, Jumat (16/07/2021).
Sedangkan dari sisi pengawasan, Bea Cukai Nunukan berhasil melakukan 23 kali penindakan dengan nilai barang hasil penindakan sebesar Rp. 288 Juta.
“Penindakan dimaksud terdiri dari berbagai jenis komoditas seperti minuman beralkohol, hasil tembakau, oli, karpet Malaysia, kosmetika, daging dan berbagai macam komoditas lainnya yang melanggar ketentuan” tambahnya.
Lebih lanjut, Solafuddin mengungkapkan Bea Cukai Nunukan saat ini tengah gencar mensosialisasikan program Klinik Ekspor Plus.
Program tersebut merupakan sebuah layanan bimbingan, edukasi, dan asistensi secara door to door kepada pelaku usaha ekspor yang masih menggunakan skema perdagangan lintas batas.
‘’Kegiatan layanan klinik ekspor plus ini ditargetkan kepada pelaku usaha ekspor lintas batas komoditas hasil pertanian berupa buah-buahan yang potensi devisa hasil ekspor per tahunnya cukup besar,’’ ujarnya.
Dengan layanan klinik ekspor plus ini, pelaku usaha diharapkan beralih dari skema lintas batas (barter trade) ke skema normal trade (ekspor). (Dzulviqor)
