NUNUKAN, KN — Kebakaran hebat melanda desa Mansalong, sebuah wilayah pedalaman di Kecamatan Lumbis, Nunukan, Kalimantan Utara, pada Minggu (14/9) dini hari. Api yang berkobar sekitar pukul 03.00 WITA ini menghanguskan puluhan rumah, namun polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kapolsek Lumbis, IPTU Dony Setyo Helga Efendi, mengonfirmasi tidak ada korban jiwa saat dihubungi. “Korban jiwa, alhamdulillah tidak ada,” ujarnya.
Dony menjelaskan, kebakaran ini terjadi saat ia sedang memimpin apel untuk sebuah penyelidikan kasus. Api yang membumbung tinggi dari area pasar membuat apel tersebut seketika bubar, dan seluruh petugas langsung bergegas menuju lokasi.
”Kebakarannya di daerah pasar. Banyak penjual kelontong, sembako, sandal, pakaian, dan juga BBM,” jelas Dony.
Kobaran Api Picu Ledakan Elpiji
Tim pemadam kebakaran dan warga setempat cukup berat berjuang. Dony menuturkan, ledakan tabung elpiji yang berulang kali terjadi menjadi kendala utama saat mereka berupaya memadamkan api. Akibatnya, kobaran api cepat menyebar karena lokasi yang padat dan banyak material yang mudah terbakar.
Peristiwa ini juga dengan cepat menyebar di media sosial. Warga mengunggah video dan foto yang menunjukkan kengerian api yang melahap bangunan, dan hal ini meramaikan jagat maya Nunukan dengan ucapan duka cita dan belasungkawa atas musibah ini.
Polisi Segera Buka Posko Darurat
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Selain itu, pihak kepolisian juga segera mendirikan posko darurat untuk mendata laporan dari para korban.
”Warga mengumpulkan barang-barang yang berhasil mereka selamatkan di Lapangan Aji Kuning. Kami akan membuatkan tenda untuk para korban kebakaran, dan sebagian akan tinggal di rumah keluarga mereka,” imbuhnya.
Meskipun polisi masih dalam proses mendata data resmi mengenai jumlah rumah yang terbakar dan total kerugian, Dony menegaskan bahwa api telah melahap “puluhan rumah”.
Petugas Damkar dari Kabupaten Malinau juga membantu upaya pemadaman. Dengan demikian, semua pihak, termasuk kepolisian dan pemerintah daerah, kini fokus pada penanganan pascabencana dan pendataan kerugian. (Dzulviqor)
