Connect with us

Hi, what are you looking for?

Pendidikan

Proyek Plafon Ambruk di Nunukan, Menguak Kegagalan Pembangunan Sekolah

Plafon Sekolah Ambruk

NUNUKAN, KN — Video yang merekam pemandangan plafon ambruk di ruang kelas SDN 004 Nunukan Selatan, Kalimantan Utara, viral di media sosial. Insiden ini membuktikan adanya masalah serius pada proyek pembangunan sekolah yang didanai Kemendikbud.

Akhmad, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, dengan jujur mengakui insiden ini hanyalah puncak dari gunung es. “Kerusakan plafon tidak hanya terjadi di SDN 004. Hampir semua sekolah yang dibangun Kemendikbud tahun lalu mengalami hal serupa,” ungkapnya, Selasa (9/9/2025).

​Akhmad menjelaskan, tujuh ruang kelas di sekolah tersebut sebagian besar mengalami kebocoran. Kerusakan ini terjadi karena plafon berbahan gypsum menjadi rapuh dan ambruk akibat kelembapan saat hujan. Masalah serupa juga menimpa sejumlah sekolah di Pulau Sebatik.

​Protes yang Tak Didengar

​Jauh sebelum kerusakan ini terjadi, Akhmad sudah memprediksi hasilnya. Ia pernah memprotes penggunaan rangka plafon baja ringan saat rapat koordinasi dengan pihak kontraktor pelaksana.

​”Saya lebih menginginkan rangka plafon dari kayu. Selain lebih kuat, juga lebih efisien,” katanya.

​Namun, protes itu tidak digubris. Pihak kontraktor berdalih penggunaan baja ringan sudah menjadi petunjuk teknis (juknis) dari pusat. “Dan akhirnya, plafon ambruk di banyak sekolah,” sesalnya.

​Menunggu Kepastian dan Anggaran

​Saat ini, Dinas Pendidikan Nunukan masih berupaya mencari solusi. Sambil mengimbau para kepala sekolah agar mencopot sementara plafon yang berpotensi ambruk demi keselamatan siswa dan guru, mereka juga menunggu kejelasan status gedung-gedung yang bermasalah. Mereka perlu memastikan apakah kontraktor sudah menyerahkan proyek tersebut secara resmi kepada pemerintah daerah, atau masih dalam status pinjam pakai.

​”Kami menunggu kejelasan status sambil berkoordinasi dengan BPKAD untuk kesiapan anggaran renovasi,” jelas Akhmad.

​Dia memperkirakan mereka baru bisa merealisasikan perbaikan pada anggaran tahun 2026. “Karena, untuk anggaran tidak semudah itu prosesnya,” lanjutnya.

​Di luar masalah plafon, Akhmad juga menyoroti kerusakan mebel sekolah. Ia mengimbau para kepala sekolah untuk lebih proaktif merawat aset sekolah, terutama perbaikan kecil seperti baut yang longgar atau hilang, agar kerusakan tidak menjadi lebih parah. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN, KN – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Nunukan, Kalimantan Utara, mengambil langkah tegas terhadap dua tempat karaoke di Sebatik. Disporapar menyegel dua...

Nunukan

NUNUKAN, KN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengambil langkah tegas memberantas narkoba. Kesbangpol bekerja sama dengan Badan Narkotika...

Kriminal

Pelaku AS (43) Mengaku Mencuri Motor Matic dengan Niat Ingin Memiliki, Bukan untuk Dijual. Korban Merugi Hingga Rp 12 Juta.

Peristiwa

NUNUKAN, KN – Sebuah siang yang biasanya tenang di Nunukan, Kalimantan Utara, mendadak berubah menjadi palung duka setelah sebuah truk tangki air mengalami kecelakaan tunggal...