Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Warga Lumbis Hulu Menyimpan Bendera Merah Putih yang Dikibarkan di Perbatasan RI – Malaysia Pada 1945

Bendera merah putih yang berusia sama dengan bendera pusaka. masyarakat Lumbis Hulu masih menyimpan bendera pemberian wedana pada 1945 tersebut (Dokumentasi Justinus)

NUNUKAN – Masyarakat perbatasan RI – Malaysia di kecamatan Lumbis Hulu Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara menyimpan sebuah bendera merah putih berusia 76 tahun.

Bendera tersebut dikibarkan bersamaan dengan Proklamasi kemerdekaan RI 1945 silam.

‘’Bendera tersebut menjadi hal sakral bagi suku Dayak Tahol, karena bendera itu pula yang menjadi saksi sejarah kemerdekaan RI 1945’ ujar Camat Lumbis Hulu Justinus, Kamis (18/3/2021).

Tidak sekedar bersejarah, bendera itu bahkan sangat sakral dan menjadi bukti warga perbatasan RI – Malaysia tetap berpegang teguh dengan NKRI.

Justinus menuturkan, bendera merah putih berukuran 2×3 meter tersebut merupakan pemberian seorang Wedana saat Nunukan masih menjadi wilayah administrasi Kabupaten Bulungan.

‘’Wedana, menyerahkan bendera tersebut kepada kepala adat besar Lumbis Hulu saat itu, bernama Udan Sokon’’tuturnya.

Saat ini, keberadaan bendera merah putih yang berusia sama dengan Bendera Pusaka tersebut masih tersimpan rapi di rumah Bulang.

Bulang merupakan cucu Kepala Adat Besar Lumbis Hulu Udan Sokon.

‘’Bahannya bagus, agak tebal tapi sekarang sudah rapuh. Sudah usang karena dimakan usia, karena kita simpan sejak Indonesia merdeka’’imbuhnya.

Tidak ada cara penyimpanan istimewa yang dilakukan untuk menjaga bendera tersebut.

‘’Terakhir kali bendera pemberian wedana tersebut dikibarkan, adalah saat peristiwa Konfrontasi RI – Malaysia usai pada 1966’’kata Justinus lagi.

Pada tahun 1966 masyarakat Dayak Tahol menggelar upacara adat Ahulung Buayo yang digelar di perbatasan RI – Malaysia di kampung Saliliran.

Sebuah ritual adat Tahol untuk menghormati keberanian dan perjuangan warga adat yang terlibat dalam peristiwa bersejarah Konfrontasi RI – Malaysia.

‘’Itulah kami sakralkan sekali benderanya, kami berencana membuat duplikat supaya benda keramat tersebut tidak rusak dan menjadi peninggalan untuk generasi kami’’kata Justinus.

Baca Juga:  ‘Tolong Kembalikan Anak Saya, Dia Harus Sekolah, Jangan Lalaikan Pendidikannya Hanya Karena Kita Sudah Berpisah’

Untuk diketahui, di kecamatan Lumbis Hulu Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, masih terdapat 3 desa yang masih berstatus Outstanding Boundary Problems (OBP).

Masing-masing, Desa Lipaga dengan 59 KK dan 270 jiwa. Desa Kabungolor dengan 53 KK dan 263 jiwa. Serta Desa Tetagas dengan 51 KK dan 246 jiwa.

Lokasi OBP, memiliki luasan sekitar 4800 Ha. Berada di sekitar sungai Sinapat yang ada di Lumbis Hulu, dari patok B 2700 sampai patok B 3100. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...