NUNUKAN, KN – Lanud Anang Busra mengerahkan satu unit pesawat CASA C-212 Aviocar untuk membantu warga di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Langkah taktis ini bertujuan mengurai kepadatan penumpang serta menjamin distribusi logistik lancar menjelang akhir tahun.
Penerbangan rute Tarakan-Krayan-Tarakan ini beroperasi mulai 25 hingga 27 Desember 2025. Kehadiran armada militer ini mendukung mobilitas masyarakat perbatasan agar aktivitas ekonomi tetap berdenyut.
Selama ini, masyarakat dataran tinggi Krayan di perbatasan RI-Malaysia bergantung sepenuhnya pada jalur udara. Pesawat perintis menjadi tumpuan utama akses wilayah tersebut. Namun, kapasitas pesawat yang hanya memuat 8 sampai 12 orang memicu tumpukan antrean saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Tradisi Unik Undi KTP demi Tiket
Keterbatasan kursi pesawat memaksa warga Krayan menjalankan tradisi undi KTP. Calon penumpang mengumpulkan kartu identitas mereka ke dalam wadah, lalu mengocoknya seperti arisan.
Nama yang keluar berhak mendapatkan jatah tiket pesawat lebih awal. Sementara itu, calon penumpang yang kurang beruntung wajib bersabar menunggu giliran dari sistem tersebut.
Bupati Nunukan, Irwan Sabri, mengapresiasi bantuan TNI AU tersebut pada Sabtu (27/12/2025). Menurutnya, kehadiran armada tambahan ini sangat meringankan beban masyarakat yang ingin pulang kampung.
”Saya mewakili masyarakat Kabupaten Nunukan berterima kasih kepada TNI AU. Mereka bersedia menyediakan pesawat untuk membantu mengurai kepadatan mudik,” ujar Irwan.
Irwan menjelaskan, bantuan ini merupakan hasil koordinasi intensif antara Pemda Nunukan, DPRD, dan Pemprov Kaltara dengan pihak TNI AU. Ia menilai kondisi geografis Krayan memerlukan penanganan khusus dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
Evaluasi Penerbangan dan Tantangan Jalan Lumpur
Pemerintah berencana mengevaluasi jadwal penerbangan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) ke depannya. Irwan menginginkan jadwal terbang lebih sering saat momen khusus seperti Nataru.
Selain masalah udara, Krayan menghadapi persoalan serius pada akses jalan raya. Hujan sering mengubah jalanan menjadi lumpur yang menghambat pasokan sembako. Dampaknya, harga kebutuhan pokok di perbatasan melonjak tajam.
”Kita wajib memastikan kehadiran pemerintah dalam setiap kesulitan masyarakat. Kabupaten Nunukan sebagai wilayah perbatasan negara membutuhkan perhatian khusus semua pihak,” tegas Irwan.
Saat ini, Pemkab Nunukan terus menggelontorkan anggaran daerah untuk pembangunan infrastruktur. Irwan juga aktif mengetuk pintu pemerintah pusat agar masalah transportasi di Krayan mendapat solusi permanen secepatnya. (Dzulviqor)
![]()








































