Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Misi Nunukan Menjaga Kedamaian Natal di Perbatasan

NUNUKAN, KN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Nunukan, memimpin koordinasi pencegahan gangguan keamanan menjelang Natal dan Tahun Baru 2026. Mereka mengumpulkan pemuka agama serta satuan intelijen guna memetakan potensi ancaman di wilayah perbatasan Kalimantan Utara, Selasa (23/12).

​Menolak Pesta Miras dan Judi

​Para pemimpin gereja membawa tuntutan tegas kepada Aparat Penegak Hukum (APH). Mereka meminta polisi memberantas praktik judi sabung ayam, pesta minuman keras (Miras), serta penggunaan petasan.

​Pendeta Timothius mengajak semua pihak mengembalikan kesucian Natal. Ia menilai aksi mabuk-mabukan menodai hakikat kelahiran Yesus Kristus. Apalagi, konsumsi Miras sering memicu pertikaian yang mengancam kerukunan antarumat beragama di Nunukan.

​”Keributan akibat mabuk merusak kedamaian perbatasan negara ini,” kata Timothius.

​Pendeta Srigel dari Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) menyetujui kekhawatiran tersebut. Ia merasa risih melihat warga mabuk di jalanan dengan dalih merayakan hari besar. Maka dari itu, Srigel mendesak polisi menerbitkan larangan Miras agar umat fokus melaksanakan refleksi diri serta ibadah.

​Rujukan Firman Tuhan untuk Penindakan

​Asosiasi Pendeta Indonesia (API) turut mengawasi aksi konvoi malam tahun baru. Pendeta Mika menegaskan Alkitab melarang keras perilaku mabuk-mabukan. Ia bahkan mempersilakan aparat menggunakan dalil Surat Efesus sebagai landasan moral saat menindak warga yang mengonsumsi Miras.

​Mika berharap deteksi dini para intelijen membuahkan langkah nyata di lapangan. Sebab, ia memandang Natal sebagai momen memperbarui iman dan kasih, melampaui pesta konsumtif.

​Aksi Nyata Toleransi

​Nuansa sejuk muncul saat Pastor Sogen mengusulkan keterlibatan Ketua FKUB Nunukan, Ustad Herman, dalam menyambut jemaat di gereja. Sogen mendambakan toleransi dalam bentuk tindakan nyata, melampaui sekadar kata-kata.

​Ustad Herman menyambut hangat ajakan tersebut. Walaupun aturan agamanya membatasi kehadiran dalam ruang ibadah, ia siap berdiri di luar gereja. Ia akan menyapa serta mempersilakan umat Kristiani masuk untuk melaksanakan ibadah Natal.

Sebagai langkah pemungkas, Kepala Bakesbangpol Nunukan, Hasan Basri Mursali, memastikan Pemerintah Daerah bersama TNI-Polri telah menyusun pola pengamanan bersama. Petugas mengawal ketat rumah ibadah, pusat keramaian, dan jalur transportasi utama. Hasan menyebut kerja sama lintas sektor menjadi kunci utama kelancaran perayaan akhir tahun di Nunukan. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Kabar Lainnya

Opini

Oleh: Suriadi (Pengurus KNPI Nunukan & Mahasiswa Doktoral Manajemen Pendidikan Islam di Universitas KH Abdul Chalim, Mojokerto Jawa Timur ) ​Bagaimana wajah pendidikan di...

Peristiwa

NUNUKAN, KN – Prajurit Batalyon Kavaleri (Yonkav) 13/Satya Lembuswana menggagalkan penyelundupan 150,32 gram sabu di perbatasan RI-Malaysia, Selasa (23/12/2025). Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas...

Nunukan

NUNIKAN, KN – Petugas PLN memulai langkah besar. Mereka akhirnya berhasil menggeser mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menuju dataran tinggi Krayan, wilayah perbatasan...

Peristiwa

NUNUKAN, KN – Dinda (21) mendadak lemas saat melintasi Jalan PLN Lama RT 17, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (21/12) dini...