NUNUKAN –Kebakaran terjadi di Jalan Bahari Rt. 01 kelurahan Nunukan Utara dan Rt. 19 Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, Selasa (23/3/2021) sekitar pukul 01.30 WITA.
Sejumlah saksi mata menyebut kebakaran tersebut bukan karena kelalaian, melainkan dibakar oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial OS.
Masyarakat sekitar mengenal OS sebagai pemuda yang mengidap gangguan mental akibat penyalahgunaan narkoba.
Syamsir Ponna (36) saksi mata kejadian menuturkan, dini hari saat kejadian, ia masih belum tidur dan mendengar teriakan minta tolong dari tetangga depan rumahnya.
‘’Saya keluar dan melihat api menyala di bagian plafon tetangga depan rumah, saya bangunkan keluarga, saya teriak-teriak bangunkan mereka. Kebetulan api masih belum terlalu menyebar saat itu’’ tuturnya.
Para tetangga yang mendengar teriakan tersebut, secara spontan berusaha menyelamatkan barang sebisa mungkin.
Namun karena api meluas begitu cepat sehingga tidak banyak barang yang bisa diselamatkan.
Syamsir mengatakan, masyarakat sekitar sering mengeluhkan perilaku OS yang diduga sering menggunakan narkoba dalam lorong sempit di gang tersebut saat malam hari.
‘’Saya sering melihat OS keluar masuk lorong sempit situ. Banyak juga yang bilang kalau karena aktifitas OS yang memakai narkoba itulah yang menjadi penyebab kebakaran’’ katanya lagi.
Saksi mata lain bernama Santo pemilik toko perlengkapan olahraga yang juga menjadi korban kebakaran menuturkan jika OS adalah dalang dari musibah yang menghanguskan belasan rumah tersebut.
Santo mengatakan, api muncul dari sebuah rumah kosong, dimana rumah tersebut tidak pernah ada aktifitas bahkan tidak memiliki sambungan listrik.
‘’Memang berkembang informasi itu (dibakar ODGJ). Semua barang habis terbakar, saya sendiri saja mengalami kerugian sekitar 500 sampai 700 juta’’ katanya.
Tanggapan Lurah dan Kapolsek Nunukan.
Lurah Nunukan Barat, Sudiasih juga tidak menampik isu yang beredar pasca kebakaran tersebut.
‘’Memang banyak sekali laporan masyarakat ke kami. Sebelum kebakaran, ada aktifitas yang katanya menggunakan narkoba di rumah kosong dalam lorong sempit sekitar situ’’katanya.
Sementara itu Kapolsek Nunukan Kota Iptu. Randya Shaktika, saat dikonfirmasi mengatakan, Polisi masih menelusuri kebenaran dari sejumlah laporan yang mereka terima.
Polisi juga sudah menurunkan tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System), untuk mendalami keterangan dari para korban.
‘’Kita belum berani membenarkan isu tersebut. Kalau sebatas isu belum tentu benar dan belum tentu salah kan, kita masih bekerja di lapangan’’ ujarnya lagi.
Data kepolisian Nunukan mencatatkan ada sekitar 19 bangunan yang terbakar dalam musibah kebakaran ini. (Dzulviqor)