Connect with us

Hi, what are you looking for?

Covid -19

Kunjungi Nunukan, Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo Bantu 2 Unit Mesin PCR

Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19 Letjend TNI Doni Monardo saat berkunjung ke Nunukan (Humpro Nunukan)

NUNUKAN – Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, Doni Monardo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Dalam kunjungannya Doni Monardo yang juga kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, menjanjikan dua unit mesin PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Nunukan.

‘’Bupati tolong segera siapkan suratnya. Itu akan menjadi dasar kami (BNPB) memberikan bantuan dua mesin PCR itu’’ ujar Doni Monardo, Selasa 31/03/2021.

Selain mesin PCR, Doni juga mengalokasikan bantuan berupa 5.000 pcs antigen, 50.000 lembar masker kain dan 10.000 lembar masker medis.

Total bantuan yang diberikan untuk Kabupaten Nunukan diluar mesin PCR senilai Rp. 717.230.000,-

Menurut Doni,Letak geografis Kabupaten Nunukan yang merupakan wilayah perbatasan RI – Malaysia harus mendapat perhatian serius.

Banyak Pekerja Migrant Indonesia (PMI) dideportasi Malaysia melalui pelabuhan Tunon Taka Nunukan harus diantisipasi sehingga keselamatan mereka patut diperhitungkan.

Doni berharap segala sesuatu yang mendukung operasional PCR harus dipersiapkan dan dikomunikasikan.

“Karena menyangkut Warga Negara Indonesia, pemerintah dan kita semua berkewajiban untuk mencarikan solusinya” ujar Doni Monardo lagi.

Tantangan Penangan Covid-19 di Nunukan.

Terpisah, Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono, dalam paparannya menjelaskan, testing di kabupaten Nunukan menemui kendala akibat tidak adanya fasilitas pemeriksaan PCR.

Baik probable maupun suspect harus menunggu hasil sampel yang dikirim ke RSUD Tarakan atau ke BBLK Surabaya.

Butuh waktu paling cepat tiga hari atau paling lambat seminggu atau lebih untuk mengetahui hasil diagnosa tersebut.

‘’Kita hanya punya satu fasilitas pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) dengan kapasitas 5 sampel sekali running. Pengiriman sampel lebih dari 24 jam ke Surabaya, hasil keluar yang melebihi waktu 24 jam, dan rasio testing kurang dari 100 sampel dalam seminggu. Ini tidak sesuai standar’’ ujarnya.

Baca Juga:  Kesiapan Pemkab Nunukan Gelar Vaksinasi Booster

Fakta ini belum dihadapkan pada rutinnya deportasi Pekerja Migrant Indonesia (PMI) melalui pelabuhan Tunon Taka Nunukan, ataupun PMI yang pulang ke Indonesia secara ilegal.

Siapapun tak boleh melarang WNI kembali ke negaranya, sementara Kabupaten Nunukan memiliki keterbatasan antigen.

Masalah lain adalah, mayoritas deportan tidak mengantongi surat keterangan negative Covid-19 dari Malaysia.

‘’Akhirnya pak Doni meminta orang Kemenlu menghubungi Konsulat RI di Malaysia. Bagaimana agar para PMI dipulangkan dengan membawa hasil test negative Covid-19’’ imbuh Aris.

Aris juga mengakui bahwa Satgas Covid-19 Nunukan tidak bisa maksimal melakukan tracing kontak erat akibat kekurangan antigen.

Tracing hanya terfokus untuk kluster keluarga, padahal sejumlah komunitas sentinel seperti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) ataupun asrama perusahaan, diakui rawan penularan wabah Covid-19.

‘’Saat ini bantuan antigen sudah dikirim. Kita akan mulai massif melakukan tracing. Akan banyak yang kita minta untuk isolasi mandiri dan semoga penularan Covid-19 di Nunukan segera berhenti’’ kata Aris. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.