Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Daya Tampung Terbatas, Ratusan Pelajar SMP di Nunukan Bakal Menumpang Belajar di Gedung SD

NUNUKAN – Ratusan murid lulusan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tulin Onsoi Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara tidak lagi tertampung di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di wilayah tersebut.

‘’Hanya ada dua sekolah SMP di Tulin Onsoi, sekolah ini menampung lulusan dari 12 Sekolah Dasar yang ada di wilayah itu, sangat tidak imbang memang,’’ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan, H.Junaedi, Sabtu (27/2/2021).

Junaedi menjelaskan, pemicu banyaknya anak sekolah di wilayah ini, adalah karena membludaknya anak-anak buruh perusahaan.

Tidak sedikit anak-anak yang melanjutkan sekolah di luar Tulin Onsoi, seperti kecamatan Sebuku atau bahkan kecamatan Lumbis.

‘’Kalau dihitung, perbandingannya memang sampai 60 persen, SD 07 disana saja muridnya sekitar 400 anak, belum SD lain, itulah kita butuh bangunan sekolah baru mengatasi kondisi ini,’’lanjutnya.

Junaedi juga sudah melakukan ceck and ricek di lapangan, di Tulin Onsoi masyarakat sudah memiliki lahan hibah, dengan legalitas yang jelas.

Dasar tersebut, akan dibawa ke pemerintah pusat, untuk mempercepat realisasi kebutuhan dasar di perbatasan RI – Malaysia ini.

Lebih lanjut, Junaedi menambahkan, rencananya akan ada 6 ruang belajar pada sekolah SMPN 3 yang akan dibangun.

‘’Alhamdulillah masalah ini sudah direspon Kementrian PU PR, dan saat ini on proses, saya akan follow up masalah ini ke Jakarta, sembari menanti adanya bangunan sekolah baru, para pelajar yang masuk di tahun ajaran baru 2021, sementara akan menempati gedung sekolah SD di kecamatan tersebut untuk proses belajar mengajar,’’tegasnya.

Kasus sekolah over kuota dikatakan Junaedi, tak hanya terjadi di kecamatan Tulin Onsoi, di Kecamatan Lumbis Pansiangan di Desa Labang, masyarakat juga mengeluhkan nihilnya sekolah SMA.

Baca Juga:  PLN Nunukan Klaim Telah Membayar Kompensasi Rp.1 Miliar Untuk Pelanggan Terdampa Krisis Listrik di 2023

Jarak rumah ke sekolah dari hulu ke hilir menjadikan kekhawatiran sendiri bagi warga perbatasan ini.

Anak-anak mereka harus naik perahu menyusuri sungai setiap harinya dengan waktu berjam-jam, sehingga usulan pembangunan sekolah baru juga menjadi atensi mereka.

‘’Sama dengan Tulin Onsoi, masyarakat ada hibahkan lahan, persoalan inilah yang akan kita dorong terus ke pusat, semoga segera ada solusi dan ada kemudahan merealisasikan gedung sekolah baru,’’katanya lagi.

Bahkan di kecamatan Nunukan Selatan, kondisi sebagaimana dijelaskan diatas juga terjadi.

Pemerintah Kabupaten Nunukan juga sudah berupaya membangun gedung sekolah SMPN baru yang berlokasi di jalan Lingkar. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...