NUNUKAN – Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan Kalimantan Utara kembali mencatat kenaikan kasus konfirmasi positif COVID-19.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Nunukan, Aris Suyono mengatakan, ada belasan pekerja proyek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Pulau Sebatik terkonfirmasi positif COVID-19.
‘’Awalnya ada karyawan PT.PP berusia 29 tahun yang dinyatakan positif. Dia pelaku perjalanan dari kota Bandung Jawa Barat,’’ ujarnya, Rabu (23/6/2021).
Dijelaskan Aris, saat kembali dari Bandung pada Minggu lalu, pekerja tersebut mengalami gejala influenza dan tidak enak badan.
Begitu memeriksakan diri ke Puskesmas, dokter melakukan test usap (test swab) dan hasilnya positif.
Tracing kontak erat kemudian dilakukan, dari 50 pekerja lapangan PT.PP Tbk yang tinggal satu asrama dengan pekerja dimaksud, ditemukan 17 pekerja yang juga terkonfirmasi COVID-19.
‘’Dari tracing, kami juga menemukan ada penularan ke satu orang warga lokal di luar komunitas karyawan PT.PP. terjadi kontak dengan masyarakat dan kita mulai tracing para kontak erat,’’ imbuh Aris.
Aris menjelaskan, penularan wabah COVID-19 di PT.PP, merupakan klaster baru di Kabupaten Nunukan.
Tercatat ada tiga klaster perusahaan, masing-masing perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Sebakis Inti Lestari (SIL), perusahaan tambang PT.Mandiri Inti Perkasa (MIP) dan PT.Pembangun Perumahan (PP).
Aris menambahkan kasus yang terjadi di PT.PP, prevalensi wabahnya cukup cepat sehingga butuh kehati-hatian ekstra.
‘’Itu penularan yang cukup cepat, dan saya berharap ini bukan varian baru. Kita sudah kirim sampelnya ke BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) Surabaya,’’ kata Aris.
Penjelasan pihak perusahaan
Sementara itu Perwakilan Direksi PT.PP di Sebatik, Salim saat dihubungi mengakui bahwa saat ini ada belasan karyawan tengah melakukan karantina mandiri.
‘’Kita isolasi terpusat di gedung masyarakat yang kita sewa khusus. Satu karyawan ada di RSUD Nunukan, dia dirujuk karena bergejala sesak dan tidak enak badan,’’ jawabnya.
Menurut Salim seluruh karyawan yang terpapar COVID-19 merupakan pekerja lapangan.
‘’Semua pekerja lapangan, mereka kalau kerja kan sering kumpul-kumpul, makanya terjadi penularan begitu,’’ katanya lagi.
Salim menambahkan, proses tracing masih terus berjalan sehingga langkah antisipasi dan penerapan protokol kesehatan bagi karyawan diperketat.
‘’Pengawasan kepada para pekerja yang isolasi mandiri cukup ketat. Semua sekantor sudah ditracing dan berkembang. Semoga semua bisa sembuh, kita berharap yang terbaik pastinya,’’ kata Salim.
Sampai 23 Juni 2021, Satgas Covid-19 Nunukan mencatat, ada 1492 kasus konfirmasi, sebanyak 1422 pasien dinyatakan sembuh dan 27 kasus kematian. (Dzulviqor)