NUNUKAN – Jelang Idul Adha 1445 H, sejumlah pengusaha dan penjual sapi di Nunukan, Kalimantan Utara, mulai mendatangkan sapi kurban dari Sulawesi Selatan.
Sedikitnya, ada 92 ekor jenis sapi bali masuk ke Nunukan, melalui pelabuhan Tunon Taka.
Dokter Hewan pada Balai karantina hewan, ikan dan tumbuhan Kalimantan Utara, Satuan pelayanan PLBN Nunukan, drh.Rifki Faisal Luhfi, mengatakan, kondisi sapi-sapi tersebut, dipastikan sehat dan bebas penyakit.
‘’Periode Mei hingga Juni 2024, ada 92 ekor sapi yang didatangkan dari Sulsel. Kondisinya semua sehat dan tidak mengandung penyakit menular,’’ ujarnya, ditemui Rabu (12/6/2024).
Rifki mengeklaim telah memeriksa seluruh riwayat perjalanan dan dokumen pengiriman sapi-sapi potong asal Sulsel tersebut.
Data yang diperiksa, meliputi surat keterangan sehat, dan dokumen veteriner.
‘’Semua dokumen absah, dan kesehatan sapi dinyatakan sehat, tidak mengandung penyakit menular,’’ imbuhnya.
Ia menjelaskan, untuk mendapat keabsahan dokumen dan pernyataan sapi sapi yang dikirim adalah sapi yang sehat dan layak dikurbankan, melalui sejumlah proses yang ketat.
Pengusaha harus mengurus dokumen pengeluaran dan dokumen pemasukan dari daerah asal, termasuk bermohon untuk izin pengiriman ke daerah masuk.
Pengusaha juga wajib memeriksakan kesehatan sapinya pada laboratorium, dengan sejumlah item pemeriksaan penyakit sapi.
Masing masing, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). LSD (Lumpy Skin Disease), brucellosis, dan jembrana.
‘’Sertifikat veteriner, keluar setelah pejabat otoritas karantina menyatakan negatif,’’ jelasnya.
Lanjut Rifki, jumlah sapi kurban yang dikirim ke Kabupaten Nunukan kurang lebih sama setiap tahun.
Hal tersebut, dikarenakan, Kabupaten Nunukan sebenarnya memiliki sapi lokal sendiri.
Adapun yang dikirim dari daerah lain, merupakan komplementer dari sedikit kekurangan saja. (Dzulviqor)
