NUNUKAN – Tim SAR bersama kelompok masyarakat adat Dayak Tidung dan Persekutuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka) menemukan jasad Samsul Bahari di dalam perut seekor buaya berukuran 8 meter, Jumat (22/7).
Samsul Bahari, nelayan asal Kabupaten Tana Tidung (KTT) dinyatakan hilang saat sedang mencari udang di Sungai Semaja, Kecamatan Seimenggaris, Kabupaten Nunukan, sejak Selasa (19/7) lalu.
Salah seorang warga yang ikut melakukan pencarian, Nelwan, menuturkan, warga sempat melumpuhkan tiga ekor buaya dengan panjang empat sampai dengan delapan meter, sebelum akhirnya menemukan jasad korban.
“Korban ditemukan pada hari ketiga dalam perut buaya sepanjang delapan meter,” ujar Nelwan, Sabtu (23/7).
Nelwan menjelaskan, tim pencari terpaksa harus membunuh buaya tersebut agar dapat mengeluarkan jasad korban.
“Potongan tubuh korban dikeluarkan dengan cara membelah perut buaya,” jelasnya.
Dia menambahkan, keberhasilan tim pencari melumpuhkan buaya yang berada di sungai tersebut dilakukan dengan cara memasang jeratan.
Pada jerat tersebut warga memasang umpan berupa ayam yang sudah mati dan diberikan pelampung.
‘’Kita ikat di pohon nipah, nanti buaya akan menyambar dengan sendirinya. Kita beri pelampung umpannya, sehingga kemanapun buaya bergerak, kita bisa tahu dari pelampung itu,’’ kata Nelwan.
Sebagai informasi, kasus buaya menerkam manusia hingga mengakibatkan korban jiwa belakangan ini cukup marak terjadi.
Sebelumnya, di lokasi perairan yang sama seorang warga setempat bernama Baharuddin juga ditemukan meninggal dunia dalam perut buaya yang menerkamnya. (Dzulviqor)
