Connect with us

Hi, what are you looking for?

Sosial

Fenomena ABG Keluyuran Sampai Dini Hari, Ini Respon DSP3A Nunukan

NUNUKAN – Fenomena pergaulan remaja di perbatasan RI – Malaysia yang kerap keluyuran sampai dini hari, menjadi keprihatinan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan, Faridah Aryani.

‘’Saya bertanya-tanya, apa mereka tidak dicari orang tuanya? Sudah dini hari masih ada di jalanan. Itu anak-anak laki laki dan perempuan jadi satu, kita khawatir akan terjadi masalah pidana akibat pergaulan yang kebablasan,’’ ujarnya, Kamis (9/6).

Belakangan ini, keberadaan Anak Baru Gede (ABG) di jalan protokol dan gang-gang kecil pada dini hari, seringkali dijumpai.

Memang sampai hari ini, aktivitas mereka masih sebatas bermain game atau mengobrol tentang dunia mereka.

Namun jika sampai dini hari, dengan kondisi sepi dari lalu lalang orang, tidak menutup kemungkinan, terjadi pelecehan terhadap lawan jenis, bahkan tindak pidana miras dan narkoba.

‘’Saya berharap orang tua selalu peduli keberadaan anaknya, sedang apa dia, dan bersama siapa. Kelakuan remaja yang berada di luar rumah sampai dini hari, adalah akibat kurang dekatnya orang tua dengan anak,’’ kata Faridah.

Faridah menegaskan, butuh adanya perhatian khusus terhadap kasus ini, karena erat kaitannya dengan etika, moral dan kedisiplinan.

Sebab, ketika sebuah gaya hidup remaja yang tidak benar dibiarkan, dampaknya akan semakin meluas.

‘’Kita pernah menemukan adanya pergaulan bebas saat melakukan razia malam. Ada sekelompok anak-anak SMA bertemu dengan kelompok anak SMP di hotel. Ini salah satu fenomena berbahaya,’’ tegasnya.

Peran Penting Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak

Bagaimanapun situasinya, pola asuh orang tua menjadi kunci utama dari gaya pergaulan anak.

Orang tua harus memiliki ikatan yang baik dan menjadi panutan anak, serta memperhatikan perubahan pada anak.

Baca Juga:  Warga Ancam Hentikan Pekerjaan Kontruksi Breakwater di Tanjung Aru Pulau Sebatik, Mengapa?

Secara berkala, orang tua diimbau memeriksa handphone anak, karena usia remaja mereka berada di fase yang selalu penasaran.

Ironisnya ada orang tua yang justru lebih perhatian ke handphone ketimbang perkembangan anak, dan tidak sedikit orang tua lupa memberikan pendidikan agama yang baik sebagai penguatan rohaninya.

‘’Mereka sosialita dan eksis di medsos di depan anak. Namanya Hp, adalah alat bermata dua. Bisa jadi jendela informasi dan mencerdaskan, bisa juga menjadi neraka karena yang ditonton atau dilihat, adalah konten yang tidak mendidik,’’ katanya.

Mengatasi masalah ini, DSP3A Nunukan bakal mencoba berkoordinasi dengan Kepolisian dan Satpol PP untuk mengaktifkan jam malam.

Sejauh ini, Pemkab Nunukan sudah memiliki Perbup jam belajar anak, namun belum ada aturan spesifik terkait batasan anak-anak remaja keluar malam hari.

‘’Situasi ini genting ya, pergaulan anak-anak kita bikin takut. Sementara mereka adalah asset bangsa yang harus kita jaga sebagaimana amanah undang undang Nomor 35 Tahun 2014,’’ kata Faridah.

Dia meambahkan, DSP3A juga akan menjajaki kemungkinan sekolah-sekolah di Nunukan untuk melakukan strategi parenting.

Sekolah harus membuat pertemuan rutin, mengundang orang tua, kemudian guru akan memberi laporan perkembangan anak, dan prestasi akademik mereka.

‘’Ketika semua terpantau, kita berharap anak-anak kita memiliki wawasan dan kelakuan yang baik. Memang tidak bisa serta merta, setidaknya dengan pengawasan dan penjagaan orang tua, guru dan semuanya, potensi anak-anak bisa diarahkan sebagaimana mestinya,’’ kata Faridah.

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...