NUNUKAN – Tim Pencari pesawat Pilatus Smart Air PK-SNE sempat melihat ada tiga orang melambaikan tangan ke helikopter pada salah satu titik koordinat yang menjadi fokus pencarian,di Binuang, Krayan, Kalimantan Utara, Sabtu (9/3/2024) sore.
Hal tersebut, dikatakan Kapolsek Krayan Selatan, Ipda Andi Irwan, saat dihubungi, Minggu (10/3/2024).
‘’Kemarin tim pencari dengan helikopter yang bermuatan 5 personel, diantaranya 3 TNI AD dan 2 Personel Brimob atas nama Bripda Fahrul dan Bripda Rio, sempat kembali melintasi titik diduga lokasi jatuhnya pesawat. Tim sempat melihat tiga orang melambaikan tangan,’’ ujarnya.
Sayangnya, kondisi cuaca saat itu tidak mendukung diturunkannya personel SAR ke lokasi dimaksud.
Sehingga, tim memutuskan untuk menurunkan logistik berupa sembako saja, ke lokasi 3 orang yang terlihat.
‘’Tapi belum bisa dipastikan, apakah 3 orang tersebut adalah korban, atau crew pesawat, ataukah masyarakat yang sedang berburu atau mencari Kayu Gaharu,’’ jelasnya.
Andi Irwan juga menegaskan, Tim SAR dari Tarakan sudah mengirim heli Caracal, dengan 10 personel SAR untuk melakukan evakuasi korban.
‘’Saya belum mendapat laporan resmi terkait kondisi dan status korban,’’ imbuhnya.
Dengan dikerahkannya helikopter Caracal untuk evakuasi korban, ratusan warga dan relawan yang telah berangkat berjalan kaki sejak hilangnya pesawat Pilatus Smart Air PK-SNE, Jumat (8/3/2024) siang, akan ditarik pulang.
Para relawan yang sudah dua hari bermalam di hutan, diminta kembali pulang. Keberadaan mereka saat ini masih di gunung seribu, dan masih harus menempuh jarak satu hari berjalan kaki ke lokasi jatuhnya pesawat Pilatus.
‘’Kita apresiasi para relawan. Luar biasa semangat dan kepeduliannya. Terima kasih atas usaha dan jerih payahnya membantu pencarian,’’ kata Andi Irwan lagi.
Foto pilot selamat tersebar di Medsos
Sejumlah grup di medsos, banyak mengunggah foto lokasi ditemukannya pesawat di hutan Binuang Krayan.
Terlihat Tim SAR bersama seorang laki laki, diduga pilot Pesawat Smart Air yang selamat, berada tak jauh dari puing pesawat dan sembako yang berhamburan.
Di salah satu puing pesawat dalam foto, tertulis juga PK-SNE, mirip dengan pesawat Pilatus yang hilang kontak.
‘’Saya belum mendapat foto itu, dan belum tahu dari mana asalnya. Sebaiknya menunggu laporan resmi Basarnas,’’ kata Andi Irwan.
Sebelumnya, pada pencarian hari kedua hilangnya pesawat Pilatus Smart Aviation PK-SNE, Tim SAR, menemukan lokasi diduga jatuhnya pesawat Pilatus Smart Aviation, di kawasan hutan, pada koordinat 3°43’45.80″N115°56’54.45″E, Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 17.21 wita.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Tarakan, Dede Hariana, melalui keterangan tertulisnya menyatakan, tim pencari telah menemukan keberadaan puing puing pesawat di lokasi tersebut.
‘’Terdapat api seperti api unggun pada koordinat 3°43’45.80″N115°56’54.45″E. Diduga api tersebut dibuat oleh korban yang masih hidup untuk memberikan tanda,’’ ujarnya dalam siaran resmi Basarnas Tarakan.
Temuan tersebut, dilaporkan oleh regu pencari yang menggunakan pesawat jenis Pilatus yang juga merupakan salah satu maskapai milik Smart Air.
Diberitakan, sebuah pesawat jenis Pilatus, Smart Aviation type PC 6 (Pilatus Porter) registrasi PK – SNE, yang memuat Sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, hilang kontak Jumat (8/3/2024) siang.
Pesawat mulai lepas landas dari Tarakan pukul 08.25 wita, dan dijadwalkan sampai Bandara Binuang, Krayan, pada pukul 09.25 wita.
Pesawat yang memuat 583 Kg Sembako untuk kebutuhan warga perbatasan RI – Malaysia tersebut, diawaki kapten penerbangan M.Yusuf (29) yang terdata sebagai warga Kluster Botanical Garden III Nomor 9, Bekasi Selatan.
Dan seorang lain, bernama Deni S (35) asal Wonoharjo, Pangandaran, Jawa Barat. (Dzulviqor)
