TANJUNG SELOR, KN – Di balik gemerlap lampu ibu kota provinsi, Tanjung Selor, ada ribuan warga di perbatasan dan pedalaman Kalimantan Utara (Kaltara) yang masih menanti kehadiran listrik.
Perjuangan untuk menerangi wilayah-wilayah terpencil ini terus berlanjut. Langkah konkret terbaru menunjukkan sinergi strategis antara Pemerintah Provinsi Kaltara dan PT PLN (Persero) untuk mempercepat pemerataan akses listrik.
Langkah itu terwujud dalam rapat koordinasi di kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltara, Rabu (6/8/2025).
Pertemuan ini adalah respons atas tantangan besar soal isu pemerataan listrik di Kaltara.
Diperkirakan, lebih dari 50 desa di Kaltara, terutama yang berada di wilayah perbatasan masih mengandalkan genset atau belum tersentuh listrik sama sekali.
Dipimpin langsung oleh Kepala Dinas ESDM, Ir. Yosua Batara Payangan, ST., M.Si, rapat tersebut dihadiri jajaran penting dari PLN, termasuk Manajer UP3 Dodi Suhendra dan perwakilan Manajer UP2 PLN Kaltara.
Dalam kesempatan itu, Yosua kembali menegaskan mandat yang mereka emban.
“Penyediaan listrik di daerah perbatasan dan pedalaman bukan sekadar proyek infrastruktur. Ini adalah perwujudan komitmen pemerintah sesuai arahan Gubernur,” ujar Yosua dihubungi Jumat (8/8/2025).
Ia menambahkan, kehadiran listrik diyakini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, katalisator peningkatan kualitas hidup, sekaligus penegasan kehadiran negara di wilayah-wilayah strategis.
“Rapat kemarin, menjadi wadah untuk memetakan tantangan dan mencari solusi kolaboratif,” jelasnya.
Lanjut Yosua, pembahasan dalam rapat dengan PLN mencakup skema perluasan jaringan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), hingga pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat untuk desa-desa terpencil.
Berbagai skema ini dirancang untuk mengatasi kondisi geografis Kaltara yang ekstrem, dari pegunungan hingga dataran rendah.
“Sinergi antara Pemprov Kaltara dan PLN, dengan dukungan penuh dari Kementerian ESDM, diharapkan segera membuahkan hasil nyata.” harapnya.
Yosua menegaskan, akses listrik yang merata diyakini akan menjadi fondasi penting untuk membangun masa depan Kaltara yang berdaya saing, tangguh, dan setara dengan wilayah lain di Indonesia.
Sinergi ini akan menjadi fondasi kokoh untuk mewujudkan Kaltara yang terang dan berdaya,” pungkasnya. (Dzulviqor)
