NUNUKAN – Jasad seorang pria, mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih biru, bercelana pendek warna coklat, ditemukan dalam kondisi mengambang dan membengkak, di perairan Sei Manurung, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (1/10/).
Kapolsek Sebatik Timur, IPTU. Randya Shaktika mengatakan, diduga kuat, korban adalah nelayan yang kelelahan, sehingga terjatuh ke laut dan meninggal dunia.
‘’Kecelakaannya kita menduga faktor usia ya. Dari data yang kita dapat, korban berusia lanjut, 69 tahun,’’ ujarnya, saat dihubungi.
Kata Randya, nelayan di Pulau Sebatik memiliki kebiasaan, beraktivitas selama berhari-hari di laut.
Faktor itulah yang kemudian menjadi alasan, mengapa belum ada laporan keluarga yang kehilangan, sampai akhirnya, korban ditemukan tewas diduga sudah lebih dari 24 jam.
Korban diketahui bernama Rasibun (69) warga setempat yang berasal dari Mamuju Sulawesi Selatan.
Randya menuturkan, jenazah Rasibun, pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas di perairan Sei Manurung, bernama Basri alias Cambang sekitar pukul 08.30 WITA.
‘’Saat melintas, saksi melihat ada benda mirip manusia yang mengapung. Dia datangi, ternyata benar itu adalah mayat seorang laki-laki,’’ tuturnya.
Setelah dievakuasi, Polisi mengumpulkan sejumlah keterangan.
Hasilnya, korban terakhir kali turun kelaut untuk memukat udang dan ikan dengan menggunakan perahu berwarna hijau dan biru bermesin 15 PK merek Yamaha, pada hari Rabu 28 September 2022 sekitar pukul 08.00 WITA.
‘’Posisi korban berjarak sekitar 500 meter dari perahunya. Dokter menyatakan tidak ada tanda tanda kekerasan yang ditemukan. Dan kematian korban kemungkinan besar akibat tenggelam,’’ tegas Randya. (Dzulviqor).
