NUNUKAN – Salah satu tokoh agama di Kabupaten Nunukan, Ustad Zahri Fadli, mengimbau agar para imam salat sunnah Tarawih, memendekkan bacaan dan tidak memilih surat-surat panjang Al Qur’an.
“Seorang imam salat tarawih, sebaiknya membaca bacaan surat pendek. Tujuannya, agar amalan ibadah tidak memberatkan jamaah lainnya,” ujarnya, Kamis (23/3/2023).
Menurut Zahri, ada adab-adab yang mesti diperhatikan imam masjid, termasuk melihat kondisi jamaah.
Bisa jadi di antara makmum itu ada orang tua yang tidak kuat berdiri lama, ada yang sakit-sakitan, atau ada seorang pedagang, ada ibu-ibu yang mempunyai anak bayi, dan lainnya.
“Intinya adalah kita yang ditunjuk menjadi imam lebih bijaksana. Karena jika sampai imam memaksakan diri melaksanakan salat berjamaah dengan bacaan-bacaan surat yang sangat panjang dengan tidak memperhatikan kondisi makmum sejatinya imam tersebut sedang menzalimi makmumnya,” lanjutnya.
Dengan kondisi demikian, boleh jadi makmum menjadi tidak khusyu’ salatnya dan lebih berbahaya lagi jika durasi panjang salat berjamaah, membuat makmum enggan, apalagi kapok ke masjid karena waktu yang lama
Kasusnya akan berbeda jika salat dilakukan sendirian.
“Kalau salatnya sendirian, maka boleh untuk memperpanjang bacaan seperti membaca surat Al Baqarah dari awal hingga akhir,” katanya. (Dzulviqor)
