NUNUKAN – Jelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru), Polres Nunukan, memperketat pengawasan jalur-jalur tikus dan jalur trans provnsi di Seimenggaris yang menghubungkan Kabupaten Nunukan dengan wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Nunukan, AKP. Eka Berlin, menjelaskan, skema pengamanan untuk menghadapi nataru akan segera dikoordinasikan dengan stake holder terkait untuk menyamakan persepsi dan memperkuat sinergitas aparat di perbatasan RI – Malaysia ini.
‘’Sudah pasti ada peningkatan fungsi dan tugas dalam menghadapi nataru, sebagai jaminan keamanan dan memberi rasa nyaman bagi mereka yang menikmati liburan, juga mereka yang melakukan ibadah dan merayakan hari besar keagamaan,’’ ujarnya, Selasa (20/12).
Lanjut Berlin, ada sebanyak 14 pos pelayanan yang dipersiapkan jelang nataru tahun ini.
Rincianya, sebanyak 12 pos pelayanan yang akan memberikan informasi, mulai dari jadwal kapal, aturan bepergian serta pelayanan vaksinasi COVID-19.
Sementara 2 pos lainnya difungsikan sebagai pusat kontrol dan respon cepat indikasi tindak pelanggaran hukum, juga menjadi pos layanan aduan.
‘’Selain mendirikan pos pelayanan dan pos keamanan di sejumlah titik vital, semua Polsek, menjadi pos kontrol. Pengawasan tidak hanya di kota, tapi juga di jalur-jalur tradisional,’’ imbuhnya.
Berlin menegaskan, pihaknya akan menempatkan personel untuk mengawasi perlintasan di jalan trans Provinsi.
Pasalnya, di jalur tersebut sebagian besar digunakan oleh transportasi komersil (mobil travel) yang belum terdaftar secara resmi sebagai moda angkutan penumpang.
‘’Kita akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan juga Satgas Pamtas RI – Malaysia. Seluruh armada yang melintasi jalan trans provinsi, harus lulus uji kelayakan, tanpa terkecuali,’’ tegasnya.
Hal tersebut, untuk menghindari potensi kerawanan dan mencegah keluar masuknya barang-barang terbatas dan terlarang, karena juga berbatasan dengan Malaysia.
Selain itu, penjagaan di pelabuhan dan bandara menurut Berlin telah diantisipasi sejak jauh hari.
Terhadap calon penumpang yang akan bepergian diarahkan untuk membeli tiket online.
“Hal itu juga mengantisipasi risiko lain, berupa barang bawaan tercecer dan pencurian,’’ kata Berlin lagi.
Selanjutnya, pengamanan sejumlah tempat wisata juga akan ditingkatkan, demi menghilangkan potensi risiko yang tidak diinginkan.
Sebut Berlin, sebanyak 399 personel keamanan diterjunkan untuk pengamanan nataru kali ini.
Personel tersebut akan mengawasi sejumlah tempat ibadah, swalayan, APMS, juga pertokoan.
‘’Skema ini akan lebih kita mantapkan setelah ada rapat koordinasi dan operasi Lilin, sebagai tanda dimulainya operasi pengamanan yang digelar 22 Desember sampai 2 Januari 2022 nanti,’’ kata Berlin. (Dzulviqor)
