NUNUKAN – Sebanyak 450 Bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Nunukan bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam percepatan penurunan stunting yang saat ini gencar dilakukan dan menjadi program nasional.
Ketua IBI Cabang Nunukan, Ulyana, menuturkan, dalam mengatasi stunting bidan menjadi bagian yang melakukan intervensi langsung ke sasaran.
“Kalau dulu, penanganan stunting itu pada kasus balitanya, saat ini kita mundur lebih dini, yaitu mengawal calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu pasca melahirkan kemudian anak usia 0 sampai 3 bulan dan juga balita,” Ujar Ulyana, saat ditemui di sela-sela Rapat Kerja Cabang (Rakercab) II IBI Cabang Nunukan, Jumat (24/2) di lantai V Kantor Bupati Nunukan.
Dia menjelaskan, intervensi langsung ke sasaran dilakukan dengan cara memberikan paket suplemen makanan untuk perbaikan gizi, seperti telur, susu dan yang tablet penambah darah.
“Keluarga berisiko stunting harus kita dorong banyak konsumsi protein hewani. Mulai dari catin, ibu hamil dan pasca melahirkan. Jadi paketnya itu bentuk intervensi langsung bahwa inilah contoh yang harus dikonsumsi setiap hari supaya tidak melahirkan anak yang stunting,” jelasnya.
Sedikitnya, hingga 23 Februari 2023, ada 450 bidan yang menjalankan program dimaksud. Jumlah tersebut tersebar di 21 Kecamatan yang berada di Kabupaten Nunukan.
Sebagai informasi tambahan, Rakercab II IBI Cabang Nunukan merupakan agenda rutin yang wajib dilaksanakan oleh pengurus di tengah periode atau setiap 2,5 tahun.
“Bertujuan untuk mengevaluasi program kerja dan kinerja yang sudah dilaksanakan selama 2 tahun setengah, kemudian konsolidasi, solidaritas, kekompakan, dan penguatan organisasi untuk persiapan kongres 2023,” katanya. (Sabri)
