NUNUKAN – Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi wilayah yang seakan terpinggirkan dan belum bisa mendapat fasilitas program kemudahan bahan pokok yang ditawarkan Pemerintah Pusat.
Seperti porgram minyak goreng satu harga yang bergulir sejak 2022 lalu, warga di Nunukan tetap saja mengkonsumsi minyak asal Malaysia.
‘’Kemarin kita tidak ikut menikmati program minyak goreng satu harga, kini kita berusaha mendapatkan jatah Minyakita,’’ ujar Kepala Dinas Perdagangan, Nunukan, Sabri, Kamis (16/2/2023).
Upaya dimaksud, ialah berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Pusat.
Lanjut Sabri, pada awal 2023 bulog telah melakukan survei dan bertemu dengan Bupati Nunukan, membahas suplai Minyakita.
‘’Kita sudah komunikasikan ke Bulog. Terkait berapa liter yang kita dapat, tidak ada target untuk itu. Yang penting ada saja dulu, entah satu kontainer, atau lebih. Nanti akan kita evaluasi barangnya,’’ imbuhnya.
Sabri menuturkan, jika Minyakita masuk ke Nunukan, tentu tidak akan mampu menekan konsumsi minyak goreng asal Malaysia.
‘’Intinya kita datangkan dulu, apakah akan menekan keberadaan minyak Malaysia, kita belum bisa ke arah sana, fokus mengadakan barang buatan dalam negeri saja dulu,’’ tuturnya. (Dzulviqor)
