Connect with us

Hi, what are you looking for?

Sosial

Menolak Dipulangkan Ke Kampung Halaman, Seorang TKI Deportan Melompat Dari Atas KM Pantokrator

NUNUKAN – Seorang laki laki penumpang KM Pantokrator rute Nunukan – Sulawesi Selatan, melompat dari atas geladak kapal, saat kapal baru lepas jangkar selama 15 menit dari Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara.

Kepala Balai Pelindungan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nunukan, Kombes Pol Ginting, mengatakan, peristiwa yang terjadi petang saat menjelang tahun baru 2024 tersebut, diketahui salah satu nelayan ikan, yang kemudian menolongnya dan membantunya naik ke atas kapal kayu.

‘’Orang yang melompat dari atas kapal KM Pantokrator itu merupakan deportan asal Malaysia. Dia menolak dipulangkan ke kampungnya di Sulawesi. Beruntung ada nelayan yang melihat, dan menyerahkannya ke Polsek Kawasan Pelabuhan,’’ ujarnya, Selasa (2/1/2024).

Saat dimintai keterangan, lelaki dengan keterbatasan dan kendala bahasa tersebut, terlihat kebingungan menjelaskan maksudnya melompat dari atas kapal yang sedang berlayar.

Polisi hanya tahu, bahwa laki laki bernama Erlyn Bin Abdul (37) tersebut, tidak mau dipulangkan ke kampung halamannya di Bone, Sulawesi Selatan.

‘’Bicaranya itu kurang fasih, dan kita harus mencerna betul apa yang dia ucapkan. Erlyn, kemudian diserahkan ke BP3MI Nunukan,’’ lanjutnya.

Ginting, menuturkan, Erlyn merupakan satu dari 108 PMI yang dideportasi pemerintah Malaysia pada 27 Desember 2023 lalu.

Erlyn terlibat kasus kriminal dan juga over stay, sehingga setelah menjalani penahanan di Malaysia, Erlyn, dikirim ke Indonesia, melalui Nunukan.

Ia kemudian, ditempatkan sementara di Rusunawa, dan menjalani verifikasi data untuk pemulangan jelang tahun baru 2024.

‘’Mungkin karena keterbatasannyakurang bisa menyampaikan maksudnya, Erlyn akhirnya ikut saja saat petugas mengarahkan para deportan menaiki kapal untuk dikembalikan ke kampung halaman. Begitu di atas kapal, dia berpikir tidak ada lagi keluarga di Sulawesi, dan semua saudaranya ada di Malaysia,’ ’tuturnya.

Baca Juga:  Bantu Tangani COVID-19, Pengusaha Sebatik Sumbang Oksigen Untuk RSUD Nunukan

Dengan pemikiran tersebut, Erlyn kemudian memilih melompat ke laut dari atas geladak KM Pantokrator.

‘’Harapannya, dia akan bekerja apa saja di Nunukan. Dan sementara ini, dia kami tampung di hunian sementara BP3MI Nunukan,’’ imbuhnya.

Tampung 3 eks deportan depresi

Ginting, mengatakan, saat ini, Erlyn ditempatkan di penampungan sementara BP3MI Nunukan bersama dua eks TKI lain, Muhammad Nasir (33) dan wanita bernama Rosalin Thomas (53).

Ketiganya, diduga mengalami depresi dan gangguan psikis, karena stres dan tekanan mental yang mereka alami selama di tanah rantau, di negeri seberang.

Muhammad Nasir, menjadi kurang waras dan terus saja berbicara sendiri akibat ditinggal pergi istrinya.

Sementara wanita bernama Rosalin, juga tak juah beda kondisinya. Diamengaku berasal dari Tanah Toraja, kelahiran Nunukan.

‘’Kita sudah berusaha mencarikan keluarga Ibu Rosalin. Kita bertanya kepada para tokoh Toraja, dan Kerukunan Toraja di Nunukan, tapi tidak ada yang kenal. Sudah tiga minggu kami terus mencari, saat ini kita coba cari keberadaan keluarganya di desa pedalaman Nunukan,’’ lanjut Ginting.

Ginting mengaku keberadaan 3 TKI eks deportan tersebut menjadi beban BP3TKI Nunukan.

Ketiganya mengaku bahwa keluarga mereka, semua berada di Malaysia.

Sementara, nama ketiganya telah di blacklist oleh Pemerintah Malaysia, sehingga pihak Imigrasi tidak bisa menerbitkan paspor untuk mereka.

Selain itu, BP3TKI Nunukan, harus terus mengeluarkan anggaran konsumsi dan kebutuhan lain, yang sebenarnya tidak ada dalam daftar pengeluaran anggaran pokok.

‘’Kita akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Nunukan. BP3MI bersama Dinas Sosial, atau Dinas Tenaga Kerja, akan duduk bersama merumuskan solusi bagi ketiga eks deportan tersebut,’’ kata Ginting.

BP3MI Nunukan mencatat, sepanjang tahun 2023, ada sekitar 1981 TKI deportan yang dikirim ke Nunukan oleh Pemerintah Malaysia.

Baca Juga:  Intervensi Ketahanan Keluarga Untuk Wujudkan Desa Bersinar

Jumlah ini lebih banyak dari tahun 2022, yang tercatat sebanyak 1771 deportan.

Sementara untuk pemulangan para eks deportan, tahun 2023, BP3MI Nunukan memulangkan 992 orang, lebih sedikit dibanding tahun 2022, dengan jumlah 1.386 orang.

Demikian pula dengan hasil sweeping, BP3MI Nunukan mengamankan 440 CTKI ilegal pada 2023. Sedangkan tahun 2022, sebanyak 746 CTKI ilegal diamankan. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...