Connect with us

Hi, what are you looking for?

Advetorial

Malam Panggung Ekspresi dan Refleksi Dalam Rangka Memperingati Hari Pahlawan Digelar di Tugu Dwikora

NUNUKAN – Meriah, hangat, dan akrab. Itulah tiga kata yang tepat untuk menggambarkan suasana kegiatan Malam Panggung Ekspresi dan Refleksi dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang mengusung tema “Pahlawan Masa Depan Adalah Kita”.

Kegiatan yang berlangsung di depan Tugu Dwikora Nunukan yang dibuka dengan persembahan Seni Tari Kuda Lumping Rogo Senopati oleh Komunitas seni TKLRSP Kamis (09/11) Malam adalah gelaran Badan Pengurus Kelompok Orang Indonesia (OI) Perbatasan Kabupaten Nunukan yang dihadiri dari berbagai organisasi yang ada di Kabupaten Nunukan.

Bupati Nunukan dalam pidato singkatnya yang disampaikan oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Abdul Munir, ST, M.A.P mengatakan memperingati Hari Pahlawan setiap tahunnya bertujuan untuk mengenang kembali perjuangan para Pahlawan di masa lalu yang siap mengorbankan jiwa raganya hingga tetes darah yang penghabisan.

“Bangsa Indonesia dibangun dari cucuran darah dan air mata ribuan atau bahkan mungkin jutaan para Patriot dan Kusuma Bangsa, mereka dengan gagah berani dan tanpa pamrih berani melawan para penjajah hingga tetes darah yang penghabisan, keberanian, semangat pantang menyerah dan tanpa pamrih yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan inilah yang harus selalu kita teladani dalam kehidupan sehari–hari. Hari Pahlawan yang kita peringati setiap tahun, termasuk yang kita laksanakan pada malam hari ini harus dijadikan sebagai momentum untuk terus memelihara dan memupuk jiwa dan semangat para Pahlawan di hati dan sanubari kita sebagai generasi penerus Bangsa tanpa nilai-nilai kepahlawanan, maka percayalah bahwa perjuangan dan pembangunan yang kita laksanakan demi Bangsa dan Negara ini akan menjadi BIAS oleh berbagai kepentingan,” ujarnya.

Menurutnya untuk mengisi Kemerdekaan tidak perlu lagi harus mengorbankan jiwa raga.

Baca Juga:  Ketua LVRI Nunukan Tutup Usia

“Hari ini, kita tidak lagi harus mengorbankan jiwa dan raga, namun esensi perjuangan demi bangsa dan negara ini sejatinya tidak akan pernah berhenti, perjuangan yang kita lakukan pada hari ini adalah dengan cara menjalani profesi dan kehidupan kita masing–masing dengan penuh kesungguhan dan Profesionalisme, yang jadi TNI/POLRI, maka jadilah TNI/POLRI yang benar-benar mengayomi masyarakat, yang saat ini menjadi ASN, jadilah pegawai negeri yang jujur dan profesional, yang jadi seniman maka jadilah seniman yang tidak melacurkan karya-karya seninya hanya demi harta dan penghormatan semata, dan seterusnya dan sebagainya,” katanya.

Lebih lanjut Munir menyampaikan bahwa perjuangan hari ini adalah mewujudkan cita-cita dari para pendiri Bangsa, yaitu mewujudkan sebuah kehidupan yang maju, adil dan sejahtera bagi seluruh anak Bangsa tanpa terkecuali.

“kita juga harus terus berjuang untuk menempatkan bangsa dan negara ini berada sejajar dengan bangsa-bangsa maju. kita harus berani berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, tanpa ada perasaan kecil dan minder di hadapan Bangsa – Bangsa lain,” ujarnya.

Diakhir pidato Bupati Nunukan, Munir menyampaikan dengan adanya panggung ekspresi dan refleksi pada malam ini dapat menjadi pengingat bagi semua.

“Saya berharap acara panggung ekspresi dan refleksi hari pahlawan pada malam ini bisa menjadi pengingat bagi semua, bahwa tugas kita belum selesai. perjuangan para pahlawan harus dilanjutkan dengan kesungguhan dari kita semua,” tutupnya.

Rangkaian kegiatan pada malam hari ini menampilkan parade puisi Renungan Malam dan pembentangan Bendera Merah Putih 100 M, Persembahan Tari STAPER oleh Komunitas STAPER, dan ditutup dengan pemutaran Film Dokumenter Nunukan Tempo Doeloe yang mengajak tamu undangan untuk mengingat sejarah perjuangan yang pernah terjadi di Kabupaten Nunukan di masa lalu, masa Konfrontasi Indonesia – Malaysia. (Foto/Teks/Editor : Mar/Muli/Tus)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Kabar Lainnya

Nunukan

Polisi Selidiki Kejanggalan di Perusahaan Plat Merah

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...