NUNUKAN – Manajer PT. PLN Perseo ULP Nunukan, Fery Kurniawan, mengungkapkan, cuaca ekstrim menyebabkan distribusi aliran listrik terhadap pelanggan terganggu, sejak Minggu (27/2023) lalu.
‘’Hujan lebat, angin kencang dan kilat, membuat petugas kami siaga di kantor untuk antisipasi gangguan. Dan ternyata benar, terjadi gangguan akibat cuaca ekstrem,’’ ujarnya, Selasa (29/8/2023).
Fery menjelaskan, pemadaman listrik mulai terjadi pada Minggu (27/8/2023) sekira pukul 22.00 WITA. Petugas langsung menyebar untuk menelusuri asal gangguan.
‘’Kita lanjutkan penelusuran setelah Subuh, dan akhirnya sekitar pukul 07.00 wita, sumber gangguan kita temukan pada kabel TM (Tegangan Menengah) di wilayah Seimangkadu, dengan medan yang melewati rawa rawa. Kabelnya putus tersambar petir,’’ jelasnya.
Lanjut dia, upaya perbaikan baru berhasil dilakukan sekira pukul 15.00 WITA, namun imbas sambaran petir, juga berdampak pada komponen mesin pembangkit listrik tenaga minyak dan gas (PLTMG) di Sebaung.
‘’Semalam, kita upayakan penormalan bertahap, dan saat ini empat mesin dari lima mesin PLTMG sudah masuk sistem, dan kita mulai penormalan,’’ imbuhnya.
Fery menyebut, cuaca ekstrim juga berimbas pada satu unit mesin PLTD Sei Bilal.
Untuk diketahui, Kabupaten Nunukan, memiliki 3 sumber suplai tenaga listrik. Yang pertama adalah PLTD Sei Bilal, dengan daya sekitar 7 MW, PLTD Sebatik sebesar 3,1 MW, dan PLTMG Sebaung, sekitar 6 MW jika kondisi normal.
‘’Kita juga melakukan perbaikan terhadap kerusakan radiator generator pada salah satu PLTD Sei Bilal. Dan Insha Allah, hari ini kita targetkan normal kembali,’’ sebut Fery.
Kelistrikan Nunukan kritis
Fery menjelaskan, saat ini, harus diakui bahwa kondisi kelistrikan di Nunukan cukup rentan.
Berhitung dari daya mampu yang dihasilkan oleh 3 sumber tenaga listrik PLN, masing masing PLTD Sei Bilal, PLTD Sebatik dan PLTMG Sebaung, total hanya menghasilkan daya mampu 16 MW.
Sementara ada sekitar 46.000 lebih pelanggan di Nunukan, dengan pemakaian/beban puncak sekitar 16 MW juga.
‘’Ngepress sekali istilahnya, dan memang sangat rawan dengan potensi gangguan. PLN juga tidak boleh menyetop atau melarang permohonan pelanggan yang meminta pemasangan jaringan listrik baru,’’ katanya lagi.
Fery menambahkan, PLN ULP Nunukan juga sudah meneruskan permohonan Pemkab Nunukan, untuk penambahan mesin pembangkit tenaga listrik.
Dari informasi yang ia dapat, rencananya, penambahan mesin pembangkit, berdaya mampu 6 MW. Dengan rincian, 2 MW di Sei Bilal, dan 4 MW di Sebaung.
‘’Kita masih menunggu juga masalah itu (penambahan mesin) dari pusat. Sementara ini, yang kita lakukan adalah memastikan kondisi mesin selalu prima. Kita terus berupaya melakukan perawatan serta pengawasan mesin seketat dan sebaik mungkin,’’ kata Fery. (Dzulviqor)
