NUNUKAN – Masyarakat pesisir yang berada di Kampung Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan Selatan, merasa resah dengan kemunculan buaya ditempat mereka.
Akibatnya, mereka yang sebagian besar beraktivitas sebagai pembudidaya rumput laut itu, selalu was-was saat akan turun ke air.
Ketua RT 11 Kampung Mamolo, Habir membenarkan, para pencuci tali rumput laut di wilayahnya, merasa terancam saat akan melakukan pekerjaannya.
‘’Kami hanya bisa menajamkan mata, begitu melihat ada buaya mendekat cepat-cepat keluar dari air, segera lari,’’ tutur Habir, Selasa (31/5).
Menurutnya, kemunculan hewan buas tersebut sudah menjadi pemandangan mata mereka sehari-hari.
Ukurannya beragam, mulai dari sepanjang 2 meter, hingga yang berukuran lebih besar dari itu, bahkan warga juga seringkali melihat telur-telur buaya menetas.
‘’Biasanya kalau air pasang, buaya itu mengejar ayam di bawah kolong rumah warga untuk dimangsa,’’ tambahnya.
Lebih lanjut, Habir mengatakan, yang paling berisiko menjadi ancaman mangsa buaya adalah warga yang beraktivitas mencuci tali rumput laut.
Sejauh ini, ada tiga kasus korban buaya yang terjadi kepada pencuci tali rumput laut.
“Beruntung mereka bisa melawan dan segera lari ke darat meski beberapa luka akibat gigitan buaya,” katanya.
Habir menambahkan, ditengah-tengah keresahan terkait keselamatan, masyarakat bingung akan mengadukan kemana persoalan ini.
Sebab, jawaban yang kerap mereka dengarkan, tidak ada instansi terkait yang berwenang menangani buaya.
‘’Kami mau bagaimana? melapor kemanapun di Nunukan ini, paling jawabannya adalah mereka tidak ada kewenangan menangani buaya, hanya bisa mengusir saat buaya naik ke pemukiman, atau menangani korban saat terjadi serangan buaya,’’ keluh Habir. (Dzulviqor)
