NUNUKAN – Sejumlah pedagang asongan mengeluhkan hilangnya mata pencaharian mereka sejak PT Pelindo melakukan sterilisasi pelabuhan pasca renovasi dan pemugaran, di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara.
‘’Banyak mereka kucing kucingan dengan petugas di Pelabuhan. Ini ada potensi bahaya karena mereka kan lari lari biar dagangannya tidak diambil. Kasihan mereka,’’ ujar Anggota DPRD Nunukan, Andi Mutamir, menuturkan salah satu hasil resesnya, Sabtu (9/12/2023).
Para pedagang mengakui PT Pelindo menyediakan ruko untuk tempat mereka berjualan. Hanya saja, harga sewa dinilai terlalu mahal dan membuat pedagang tak sanggup jika berhitung dari keuntungan mengasong.
Mereka menginginkan adanya tempat di terminal yang bisa ditempati, tak harus berbentuk gedung, asalkan layak dan bisa untuk berjualan dengan nyaman tanpa harus kucing kucingan lagi dengan petugas.
‘’Jadi kita juga sadar ada aturan yang harus PT Pelindo terapkan. Tapi mohon keadaan ini menjadi perhatian. Kasihan mereka yang modal kecil jika harus mengikuti ketentuan berjualan di ruko. Hilang pekerjaan mereka padahal itu penghasilan yang selama ini menghidupi keluarganya,’’ harap Andi Mutamir.
Selain perkara pedagang asongan, ada juga keluhan warga yang menginginkan kemudahan pendidikan untuk anak anaknya. Warga ingin ada beasiswa bagi warga miskin.
Keluhan tersebut, muncul dari ibu ibu warga Jalan Lumba Lumba, Nunukan Timur. Ia yang memiliki 5 anak, merasa berat untuk pembiayaan pendidikan dan hal tersebut bisa membuat kelanjutan pendidikan anak anaknya bisa terhenti di tengah jalan.
‘’Masih ada keluhan warga yang kesulitan menyekolahkan anak. Semoga ini menjadi perhatian Dinas Pendidikan, dan semoga apa yang ditakutkan warga kalau pendidikan anaknya tak berlanjut tidak perlu terjadi,’’ katanya lagi.
Keluhan lain, adalah seringnya keterlambatan distribusi elpiji subsidi.
Seharusnya, kondisi ini menjadi perhatian khusus pemerintah daerah, dengan mengusahakan distribusi tepat waktu.
‘’Ini memang tak bisa dibantah fenomena harga elpiji subsidi. Kita terus suarakan ke Pemerintah, dan sudah seharusnya ada solusi, karena kasus ini sudah menahun juga,’’ tegasnya. (Dzulviqor)
