NUNUKAN – Masyarakat di Pulau Nunukan, Kalimantan Utara, kembali mengeluhkan pemadaman total aliran listrik yang terjadi secara tiba-tiba, Selasa (2/5/2023) sekira pukul 12.00 WITA.
Keluhan warga juga dibarengi dengan terhentinya distribusi air bersih dari Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan, lantaran kondisi kemarau yang melanda wilayah perbatasan RI – Malaysia ini.
“Ya Allah berasa hidup di jaman batu, listrik mati, air macet. Tolonglah kalau mau mati lampu diumumkan dulu ke masyarakat. Apalagi cuaca sedang panas panasnya, emosi lagi tinggi tingginya,” keluh salah seorang warga Nunukan, Pita.
Kekecewaan warga lain, Ghofur juga meminta PLN berbenah.
Pasalnya, kondisi mati lampu selalu terjadi sejak Ramadan, bahkan kerap mengganggu umat muslim saat bersantap sahur.
“Sudah sudahlah ya matikan listrik tiba tiba. Pekerjaan kami tertunda, cobalah ada pengumuman, supaya kami tidak terlalu suuzdon,” kata dia.
Menanggapi keluhan itu, Kepala PLN Rayon Nunukan, Kristiadi menjelaskan, kondisi mati listrik tiba’tiba ini, bukan sebuah kesengajaan.
“Ada seekor biawak lumayan besar masuk panel kubikel mesin PLTD Sei Bilal. Itu membuat sistem terputus dan mengakibatkan blackout seperti saat ini,” jelasnya.
Kristiadi menuturkan, penutup panel sepertinya kurang rapat, sehingga biawak dengan ukuran sekitar paha orang dewasa bisa masuk dan mengganggu kinerja mesin.
Saat ini, tekhnisi PLN sedang mengusahakan perbaikan menuju kondisi normalisasi jaringan.
“Karena sistem terputus, maka penormalan butuh waktu lebih dua jam. Kita juga harus menunggu koneksi dari PLTMG Sebaung untuk masuk sistem. Mohon maaf atas kejadian ini,” kata Kristiadi. (Dzulviqor)
