NUNUKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Kalimantan Utara, mencatat peningkatan kasus bencana sepanjang 2022.
Kasubid Informasi BPBD Nunukan, Muhammad Basir, mengatakan, ada 51 kejadian bencana di Nunukan yang terjadi tahun ini.
‘’Jumlah tersebut meningkat dibanding Tahun 2021, yang tercatat sebanyak 24 kasus kebencanaan,’’ ujarnya, Kamis (29/12/2022).
Ia merincikan, tahun 2021, tercatat 9 kasus bencana banjir. Sebanyak 2 kasus tanah longsor, 4 kasus angin puting beliung, 2 kasus abrasi pantai, dan sebanyak 7 kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Sementara Tahun 2022, ada 7 kasus bencana banjir, 7 kasus tanah longsor, 6 kasus angin puting beliung, 8 kasus Karhutla, 6 kasus orang diterkam buaya, 4 kasus orang tenggelam, dan 1 kasus orang hilang,” urainya.
Sementara itu, dari data BPBD Nunukan sejak 2018, kasus kebencanaan terbanyak, terjadi pada 2019, yakni sebanyak 82 kasus.
“Tahun 2018 ada 7 kasus bencana, tahun 2019 ada 82 kasus bencana yang didominasi Karhutla dengan 72 kasus.
Tahun 2020, terdapat 66 kasus kebencanaan, dimana 55 kasus merupakan Karhutla. Tahun 2021 tercatat 24 kasus, dan Tahun 2022, terdapat 51 kasus,” jelasnya. (Dzulviqor)
