NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan, menetapkan status tanggap darurat banjir yang merendam, Kecamatan Sembakung, Sembakung Atulai, dan Lumbis, Kalimantan Utara.
Hal itu menyusul, semakin tingginya permukaan air, dan bertambahnya desa yang terendam di wilayah terdampak akibat banjir kiriman dari Malaysia tersebut.
“Dari 10 Desa di Kecamatan Sembakung, ada 6 Desa yang sudah terendam banjir,” ujar Kasubid Informasi BPBD Nunukan, Muhammad Basir, Kamis (22/6/2023).
Kata Basir, tinggi permukaan air saat ini berada di level 5 meter.
Adapun desa yang terdampak cukup parah di Kecamatan Sembakung, diantaranya, Desa Atap, Desa Tagul, Desa Manuk Bungkul, Desa Lubakan, Desa Tujung dan Desa Labuk.
“Di Desa Atap, mayoritas rumah terendam dan jumlahnya masih dalam pendataan,” imbuhnya.
Selain rumah warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti, SDN 04 Tembelunu, Pos Damkar Sektor Sembakung, Kantor BPD Atap, Eks Rawat inap Puskesmas Atap, Gedung BPU Atap, Kantor UPT Disdik Sembakung.UDL Kantor PLN Sembakung Atap, SDN 01 Sembakung, SDN 02 Sembakung, dan kantor Koramil Sembakung.
“Sebagian personel, mengevakuasi warga dan membangun tenda pengungsian,” katanya.
Sementara di Desa Tagul, banjir memutus jalur transportasi ke wilayah lain, serta merendam sebuah gedung SD dan masjid.
Lanjut dia, di Desa Manuk Bungkul, Desa Tujung, dan Desa Labuk, banjir merendam jalan utama, dan sejumlah rumah warga yang kini yang masih dalam pendataan.
“Untuk Desa Lubakan, sementara ini belum ada rumah yang sampai terendam. Namun akses jalan terendam banjir,” sebutnya. (Dzulviqor)
