NUNUKAN – PT. PLN Persero, segera mendatangkan dua unit mesin pembangkit, dengan daya total 2 MW, untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi di Pulau Sebatik dan Nunukan, Kalimantan Utara.
‘’Tambahan 2 unit x 1 MW mesin PLTD, ditargetkan akan terpasang di Nunukan pada akhir Oktober 2023,’’ ujar Manager PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK), Marihot O Hutapea, Kamis (28/9/2023).
Dia mengatakan, keberadaan dua mesin tersebut, sudah berada di Kota Tarakan, dan sedang dalam proses relokasi ke Nunukan.
Selain memberikan kepastian solusi jangka pendek dengan penambahan dua mesin pembangkit berkapasitas 2 MW yang kini sedang proses relokasi, PLN juga merencanakan solusi jangka menengah.
‘’PLN berencana juga untuk menambah mesin pembangkit di PLTMG Sebaung sebesar 2 x 4 MW. Tentunya dengan dukungan dari Pemkab Nunukan terkait ijin lahan di Sebaung,’’ jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kaltara, Arief Prastyanto, menyampaikan, PLN tengah berusaha menyiapkan program jangka panjang untuk mengantisipasi laju pertumbuhan pelanggan.
Dijelaskan, pertumbuhan pelanggan PLN mengalami kenaikan cukup signifikan pada 2023.
Penambahan berasal dari natural growth/pelanggan eksiting, dengan akumulasi sebesar 94,6%, dan pelanggan baru dengan prosentase sebesar 5,34%.
”Untuk antisipasi pertumbuhan pelanggan, tentunya interkoneksi sistem Kaltim-Kaltara menjadi hal yang kami nantikan untuk menghadirkan pasokan listrik yang lebih mumpuni dengan kelistrikan yang lebih andal,’’ kata Arief.
Seperti diketahui, belakangan ini krisis listrik kembali terjadi di Nunukan.
Hal tersebut, dipicu oleh gangguan pada PLTD Sungai Bilal, dan juga menurunnya tekanan gas di PLTMG Sebaung.
Dampaknya terjadi defisit daya sebesar 1 MW, dan pemadaman aliran listrik tidak dapat dihindari. (Dzulviqor)
