Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Atasi Banjir Tahunan, Pemkab Nunukan Siapkan Lahan Relokasi Seluas 300 Hektar

NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara menyiapkan lahan relokasi seluas 300 hektar, untuk korban banjir di Kecamatan Sembakung dan Sembakung Atulai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arief Budiman mengatakan, solusi paling masuk akal untuk masalah banjir rutin ini, salah satunya adalah relokasi.

‘’Pemerintah sudah menyiapkan lahan dengan luas sekitar 300 hektar di Desa Atap. Lahan tersebut kebetulan APL, berada jauh dari sungai dan di lokasi tinggi, sehingga warga tidak akan lagi kebanjiran,’’ ujarnya, Senin (30/5).

Arief menegaskan, relokasi bukan berarti menghilangkan hak warga untuk kepemilikan lahan di bantaran sungai.

Justru dengan relokasi, mereka mendapat lahan dan bangunan baru tanpa takut banjir yang datang sewaktu-waktu.

‘’Masyarakat korban banjir justru lebih diuntungkan. Apalagi, dengan potensi banyaknya burung walet di daerah tersebut, rumah rumah di bantaran sungai bisa dijadikan rumah walet untuk menghasilkan rupiah,’’ imbuhnya.

Arief menuturkan, sebelumnya, wacana relokasi selalu terkendala dengan penolakan warga.

Mereka beralasan bahwa sungai adalah tempat mereka mencari nafkah. Selain itu, siklus banjir biasanya terjadi cukup lama, dalam hitungan tahun.

Belakangan, banjir justru terjadi kian intens, yang semula banjir dengan debit air tinggi terjadi dalam kurun waktu yang lama, saat ini bahkan dengan interval waktu yang belum setengah tahun, sudah terjadi tiga kali banjir.

‘’Alasan itulah kemudian membuat masyarakat berubah pikiran. Mereka capek menanam padi, membuat kolam ikan, selalu tersapu banjir. Akhirnya mayoritas korban sudah mau direlokasi,’’ kata Arief.

Arief mengakui, musibah tahunan ini menjadi pemikiran mendalam dari Pemerintah Kabupaten Nunukan.

Terlebih, pokok masalah banjir tidak bisa diselesaikan di tingkat daerah, karena melibatkan hulu sungai milik Malaysia, sehingga kehadiran Negara, selalu dinantikan.

Baca Juga:  Tak Terima RT 26 Nunukan Barat Dihilangkan, Warga Mengadu ke DPRD

‘’Rencana ini akan dibicarakan Bupati bersama Gubernur pada 3 Juni 2022. Mereka akan merumuskan solusi untuk banjir rutin tahunan di wilayah pedalaman yang merupakan perbatasan RI – Malaysia. Kita juga melakukan pendataan yang valid, hasilnya akan dibawa ke pusat. Dan semoga bisa segera ada solusi,’’ harapnya.

Sementara itu, setelah sekitar sepekan tergenang banjir, kondisi air di kecamatan Sembakung dan Sembakung Atulai, sudah berangsur surut.

‘’Hari ini air sudah mulai surut, paling hanya menyisakan Desa Tagul dengan sekitar 140-an KK yang masih tergenang. Desa Tagul memang berada paling hilir dan daerah dengan dampak terparah setiap terjadi banjir,’’ katanya. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...