NUNUKAN, KN — Hutan Kalimantan Utara masih menyimpan kekayaan alam luar biasa. Sejumlah satwa liar dilindungi yang selama ini orang anggap langka, nyatanya tetap lestari di dalam Taman Nasional Kayan Mentarang (TANAKAME), yang mencakup sebagian wilayah Kabupaten Nunukan dan Malinau.
Tim patroli dari Balai Taman Nasional Kayan Mentarang berhasil menemukan berbagai jejak hingga perjumpaan langsung dengan hewan-hewan langka. Penemuan ini mengungkap keberadaan satwa-satwa tersebut.
Menurut Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah I Long Bawan, Hery Gunawan, Tim Resort Lumbis menemukan temuan ini saat menjalankan patroli di Desa Tetagas, Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan.
Rumah Aman bagi Satwa Langka
”Resort Lumbis menjadi rumah yang aman bagi satwa-satwa di dalamnya,” ujar Hery Gunawan.
Pernyataan ini bukan tanpa dasar. Saat patroli, tim berhasil mendata berbagai perjumpaan langsung dengan beragam satwa, mulai dari Rusa, Sanca Kembang, Kura-kura tempurung datar, Binturong, Lutung Banggat, hingga Elang Brontok.
Tim juga menemukan jejak-jejak yang menjadi bukti kuat bahwa kawasan ini memang menjadi habitat penting bagi satwa liar.
”Tim ekspedisi menjumpai sejumlah jejak satwa liar yang membuktikan keberadaannya,” imbuh Hery.
Mereka berhasil mengidentifikasi jejak kaki rusa, bekas cakaran beruang madu, bekas galian landak, dan jejak tapak buaya sungai. Penemuan ini menunjukkan ekosistem di sana masih terjaga dengan baik.
Di samping jejak, tim patroli juga mendata tiga lokasi sumber air asin di sepanjang Sungai Tetagas. Hery Gunawan menjelaskan, sumber air ini menjadi titik penting bagi berbagai satwa untuk memenuhi kebutuhan mineral.
Perjalanan Berliku Menembus Hutan Belantara
Hery menambahkan, menemukan jejak satwa tersebut tidaklah mudah. Jalur menuju Desa Tetagas menawarkan tantangan yang memacu adrenalin.
”Medan sungainya deras dan penuh jiram, serta batu-batu sungai yang besar,” katanya.
Di darat, tim harus menghadapi jalur patroli yang menantang, seperti tanjakan panjang, menyeberangi sungai, hingga memanjat tebing tinggi. Untuk bertahan hidup, mereka bahkan harus meminum air dari akar pohon.
”Semua tantangan tersebut tidak menghambat rekan-rekan di Resort Lumbis dalam menjalankan tugas mereka sebagai rimbawan,” tegas Hery.
Sebagai informasi, SPTN Wilayah I Long Bawan memiliki luas 313.619 hektare dan menjadi bagian penting dari upaya konservasi di perbatasan negara. (Dzulviqor)
