NUNUKAN – Kelistrikan di Nunukan kembali mengalami pemadaman meski sebelumnya PLN ULP Nunukan, Kalimantan Utara, menyatakan kondisi listrik mengalami surplus daya.
“Kondisi semalam dikarenakan kondisi emergensi turunnya pressure gas pada PLTMG Sebaung yang mengakibatkan turunnya daya mampu pada sistem PLN,” ujar Manager PLN ULP Nunukan, Raka Gandhi, Rabu (31/1/2024).
Adapun wilayah yang terdampak pemadaman, meliputi daerah Tanjung Aru, Jalan A.yani, Jalan RE Martadinata, Jalan Pasar Baru, Stadion, Sei Nyamuk, Aji Kuning dan sekitarnya.
Raka menyebut, pemadaman yang terjadi mulai pukul 19.00 – 22.00 WITA itu, disebabkan oleh sejumlah faktor.
Diantaranya, hilangnya tekanan gas di PLTMG Sebaung yang mengakibatkan gangguan pada kompresor. Sehingga empat unit mesin off dan keluar dari sistem Nunukan.
Selanjutnya, dalam waktu tidak terlalu lama, setelah beban diback up oleh PLTD Sei Bilal, terjadi gangguan pada perangkat kubikel PLTD.
“Sehingga perlu penanganan segera dengan kondisi padam emergensi untuk mengalihkan beban ke perangkat kubikel backup di PLTD Sei Bilal,” jelasnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Nunukan memiliki tiga sumber suplai tenaga listrik, antara lain PLTD Sei Bilal, dengan daya sekitar 7 MW, PLTD Sebatik sebesar 3,1 MW, dan PLTMG Sebaung, sekitar 6 MW jika kondisi normal.
Saat ini, kata Raka, PT PLN telah melakukan perbaikan dan sudah mulai memberikan pelayanan optimal.
PLN Nunukan sudah mendatangkan 2 mesin berkapasitas 2 MW untuk mengatasi defisit daya, sehingga Nunukan memiliki 19 mesin PLTD.
Dengan rincian, sebanyak 14 unit ada di PLTD Sei Bilal, dan 5 unit ada di Pulau Sebatik.
Ia menambahkan, saat ini, PLN tengah menyiapkan program jangka panjang untuk mengantisipasi laju pertumbuhan pelanggan yang berasal dari natural growth pelanggan eksiting 94,6 persen, dan pelanggan baru 5,34 persen.
PLN sedang mengusahakan penambahan daya sebesar 2 MW untuk PLTMG Sebaung.
“Sehingga kapasitas 4 MW yang saat ini diproduksi PLTMG Sebaung, bisa menjadi 6 MW, dengan harapan, Nunukan memiliki lebih banyak cadangan daya mampu,” kata Raka. (Dzulviqor)
