NUNUKAN, KN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), kembali memberikan dukungan nyata bagi masyarakat di perbatasan. Setelah sukses meluncurkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang, kini Pemkab meluncurkan Program Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Penumpang pesawat untuk wilayah dataran tinggi Krayan pada Senin, 21 Oktober 2025.
Bupati Nunukan, Irwan Sabri, menegaskan bahwa program SOA ini merupakan inisiatif vital yang sangat membantu masyarakat di perbatasan RI-Malaysia.
Subsidi Tuntaskan Kendala Harga Tiket Mahal
Kondisi geografis membuat Krayan dikenal sebagai wilayah yang sangat terisolir. Akses utama menuju ke sana hanya memungkinkan melalui jalur udara menggunakan pesawat.
“Seperti yang kita ketahui bersama, pesawat merupakan satu-satunya akses yang dapat menjangkau wilayah Krayan. Oleh karena itu, harga tiket pesawat relatif mahal dan kadang tidak terjangkau oleh masyarakat,” jelas Bupati Irwan Sabri.
Dengan adanya SOA Penumpang, Pemkab Nunukan ingin membuktikan, masyarakat dapat benar-benar merasakan keberadaan dan peran pemerintah, terutama dalam urusan transportasi.
Anggaran Rp 1 Miliar dari Bantuan Keuangan Provinsi Kaltara
Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kaltara mendanai Program SOA Penumpang ke Krayan ini. Total anggaran yang Pemprov alokasikan untuk SOA penumpang tahun 2025 mencapai sekitar Rp 1 miliar.
Bupati Irwan Sabri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemprov Kaltara. “Saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, atas bantuan keuangan ini. Hal ini berarti semakin menyempurnakan pelayanan pemerintah kepada masyarakat di wilayah Krayan,” katanya. (Kata transisi: “Hal ini berarti”)
Rincian Subsidi: Penumpang Cukup Bayar Rp 529 Ribu
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk SOA penumpang, Adi Puspito, menjelaskan rincian teknis pelaksanaan program ini. Maskapai Smart Air telah mendapatkan kontrak untuk melayani rute tersebut.
- Maskapai memiliki kontrak untuk total 36 kali penerbangan (18 kali Nunukan-Krayan dan 18 kali Krayan-Nunukan).
- Maskapai akan melakukan penerbangan dua kali sepekan untuk memastikan kelancaran urusan masyarakat di perbatasan Krayan.
Lebih lanjut, Adi Puspito merinci besaran subsidi yang masyarakat terima. Harga normal tiket pesawat adalah sekitar Rp 1,7 jutaan. (Kata transisi: “Lebih lanjut”)
“Dengan SOA Penumpang, masyarakat hanya perlu membayar tiket Rp 529.000,” terangnya.
Dengan demikian, berdasarkan perhitungan TOC (Total Operating Cost), Pemerintah memberikan subsidi yang signifikan. Subsidi tiket penumpang diperkirakan sebesar Rp 1,2 jutaan per tiket. (Kata transisi: “Dengan demikian”)
SOA Menjamin Distribusi di Dua Wilayah Terisolir, Krayan dan Lumbis
Secara keseluruhan, pada tahun 2025 Pemkab Nunukan memberikan SOA barang dan penumpang untuk dua wilayah pedalaman yang terisolir: Krayan dan Lumbis.
- Sebagai contoh, Krayan hanya bisa dijangkau melalui udara.
- Sementara itu, Lumbis hanya bisa ditempuh melalui sungai. (Kata transisi: “Sebagai contoh” dan “Sementara itu”)
Oleh karena itu, Program SOA memegang peran krusial dalam menjamin distribusi kebutuhan pokok, menjaga stabilitas harga barang, serta mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal di daerah perbatasan.
Total Alokasi Anggaran SOA Tahun 2025
Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk SOA barang dan penumpang melalui udara dan sungai tahun 2025 sebagai berikut:
- SOA Penumpang Udara (Krayan): sekitar Rp 1 miliar
- SOA Barang Udara (Krayan): sekitar Rp 1,39 miliar
- SOA Barang via Sungai (Lumbis): sekitar Rp 448 juta
