NUNUKAN, KN – Sebuah rumah tinggal di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, hangus terbakar pada Kamis (16/10/2025). Api dengan cepat melalap bangunan kayu tersebut, dan petugas menduga kuat korsleting listrik dari alat penanak nasi atau rice cooker memicu insiden ini.
Rumah milik Samsul Alang di Jalan Nelayan, RT 04, Desa Balansiku, kini hanya menyisakan puing. Namun, beruntung, pasangan suami-istri penghuni rumah itu selamat karena sedang berada di luar saat kejadian. Insiden ini sekaligus mengingatkan kita akan bahaya perangkat elektronik yang dibiarkan menyala.
Api Menyebar Cepat, Semua Perabotan Hangus
Danton Damkar Sebatik Barat, Basir, menjelaskan, pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 10.24 WITA.
“Petugas Damkar langsung menuju lokasi. Kami kerahkan dua unit mobil pemadam,” kata Basir, Jumat (17/10/2025).
Meskipun demikian, petugas bergerak cepat, material rumah yang seluruhnya berbahan kayu menyebabkan api menyebar tak terkendali. Basir memastikan, upaya pemadaman berhasil menguasai api, tetapi api menghanguskan seluruh perabotan dan isi rumah sehingga tidak ada yang terselamatkan.
“Karena konstruksinya kayu, api membesar sangat cepat. Kerugian materi kami taksir mencapai puluhan juta,” imbuhnya.
Sumber Masalah, Dugaan dari Rice Cooker
Setelah melakukan investigasi, berdasarkan keterangan dan temuan awal di lapangan, petugas Damkar Sebatik Barat menyimpulkan bahwa sumber api berasal dari anomali listrik.
“Kebakaran diduga kuat karena korsleting listrik pada alat pemanas atau penanak nasi (rice cooker) yang penghuni tinggalkan dalam kondisi on,” terang Basir.
Oleh karena itu, dugaan ini memperkuat pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap perangkat elektronik yang terus terhubung dengan sumber listrik.
Imbauan Waspada Cek 7 Pemicu Korsleting
Menyikapi rentetan kasus serupa, Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan gencar melakukan sosialisasi pencegahan. Dinas meminta masyarakat mengecek instalasi listrik rumah secara berkala, terutama pada area yang rawan korsleting.
Adapun berikut adalah beberapa faktor risiko utama yang kerap memicu korsleting hingga berujung kebakaran, dan Dinas mengimbau masyarakat menghindarinya:
1. Kapasitas daya kabel tidak sesuai dengan arus listrik yang digunakan (under capacity).
2. Penggunaan Stop Kontak Bertumpuk (overload) yang memicu panas berlebih.
3. Kabel Terkelupas atau isolasi yang sudah rapuh.
4. Sumber listrik Terkena Air atau berada di area lembap.
5. Kualitas Kabel yang tidak memenuhi standar keamanan.
6. Area kelistrikan Kotor atau terlalu dekat dengan sumber panas.
7. Tidak Mematikan Perangkat Elektronik saat rumah ditinggal.
“Kami ingatkan, jangan pernah tinggalkan perangkat elektronik yang menggunakan elemen pemanas dalam keadaan menyala tanpa pengawasan. Jadi, pastikan Anda mencabut semua sebelum meninggalkan rumah,” pungkas Basir. (Dzulviqor)
