Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Petani Rumput Laut Nunukan Terima Bantuan Bibit Rusak, Ini Penjelasan Dinas Perikanan

NUNUKAN – Kepala Dinas Perikanan Nunukan, Suhadi, menegaskan, bantuan bibit rumput laut yang sudah dialokasikan kepada petani dan pembudi daya dalam kondisi rusak, menjadi tanggung jawab dari kontraktor sebagai pihak penyedia barang.

‘’Pemkab Nunukan belum memberikan uang muka atau melakukan pembayaran. Jadi ketika bibit yang dikirim rusak, semua menjadi tanggungan kontraktor,’’ ujarnya saat ditemui, Senin (11/12/2023) kemarin.

Suhadi mengakui, seluruh bibit rumput laut yang dibagikan kepada puluhan pembudi daya di Nunukan, kondisinya rusak dan tidak layak.

Dengan demikian, Dinas Perikanan Nunukan mengizinkan kontraktor menyerahkan bibit kepada petani, dengan syarat kwitansi serah terima kepada petani, dibubuhkan keterangan bibit rusak.

Ia menjelaskan, program bantuan benih rumput laut, didatangkan dari Sulawesi Selatan, menggandeng CV Sukses Jaya Mandiri dari Kota Makassar, untuk menyediakan 6 ton benih rumput laut jenis cottoni.

Nilai kontrak untuk belanja bibit sekitar Rp 564 juta, yang rencananya akan dialokasikan untuk 30 kelompok tani di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.

Dengan rincian di Nunukan dan Nunukan Selatan, masing masing 10 kelompok tani. Di Kecamatan Sebatik Barat 7 kelompok, dan Kecamatan Sebatik Timur 3 kelompok tani.

‘’Kami juga sudah meminta agar semua bibit rusak diganti. Kami tahunya membeli bibit hidup, dan datang sampai petani harus hidup. Kami tidak akan bayar kalau kualitasnya tidak sesuai perjanjian,’’ tegas Suhadi.

Ia juga memberi catatan yang perlu diketahui semua kontraktor luar Kaltara.

Dimana geografis Kabupaten Nunukan merupakan kondisi khusus, sehingga segala kendala berkaitan dengan transportasi dan lamanya waktu pengiriman seharusnya menjadi catatan dan pertimbangan di LPSE.

‘’Dan kejadian ini, tentu menjadi pelajaran untuk perbaikan kinerja kami semua ke depannya,’’ kata Suhadi lagi.

Baca Juga:  Rambo Ditemukan Tewas, Polisi di Nunukan Gotong Royong Gali Kuburan

Sebelumnya, anggota DPRD Nunukan, Adama, menyampaikan keluhan para petani rumput laut yang menerima bantuan bibit rusak.

‘’Itu bibitnya kering layu begitu. Saat dicoba diikat di tambang dan ditaruh di laut rontok. Ya busuk itu bibitnya, tidak bisa digunakan,’’ jelasnya.

Dari informasi yang diperoleh Adama, bibit rumput laut tersebut dikirim ke Nunukan menggunakan transportasi kapal laut dan waktu perjalanan lebih dari 2 malam.

Durasi waktu tersebut, mempengaruhi kualitas bibit rumput laut, sehingga wajar, jika kondisinya saat dibagikan sudah tak layak tanam.

‘’Kami berharap ini menjadi pelajaran. Pemakaian uang rakyat harus dipertanggung jawabkan secara layak. Jangan juga kasih bantuan bibit rusak, kasihan mereka,’’ kata Adama. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...