NUNUKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Kalimantan Utara, mengimbau warga menyiapkan tandon air, guna mengatasi kekeringan yang terjadi saat ini.
Imbauan tersebut, menyusul minimnya pasokan air bersih yang diproduksi oleh Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan, akibat musim kemarau yang terjadi sejak akhir Desember 2023 lalu.
‘’Harap warga bisa bijak saat menerima alokasi air bersih yang saat ini sudah dijadwal bergilir lima sampai enam hari sekali,’’ ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arif Budiman, Jumat (5/1/2023) lali.
Dia mengatakan, solusi jangka pendek yang akan dilakukan oleh Pemkab Nunukan adalah membuat sumur bor yang tersebar di sejumlah Kelurahan.
‘’Pemkab sudah menganggarkan pembuatan 25 sumur bor di titik strategis setiap kelurahan. Itu diharapkan akan jadi solusi jangka pendek yang solutif sementara ini,’’ katanya.
Sementara untuk solusi jangka panjang, Pemkab sudah memprogramkan pembuatan embung Sei Limau.
‘’Kalau ada embung Sei Limau, Nunukan Selatan mungkin bisa aman, tidak harus semua mengandalkan embung Sei Bolong, seperti yang selama ini terjadi,’’ imbuhnya.
Kekeringan yang terjadi sejak Desember 2023, diakui Arif Budiman, memiliki skala kekeringan terparah dibanding sebelumnya.
Jika tahun 2023, Pemkab Nunukan masih mampu mengandalkan embung Sei Bilal untuk membagi bagikan air bersih ke masyarakat, kini kondisi kedua embung, baik Embung Sei Bolong dan Sei Bilal, debitnya tidak mencukupi untuk aksi dimaksud.
‘’Kita hanya berharap hujan segera turun. Kita semua tahu, embung kita hanya tadah hujan. Kalau tidak ada hujan, memang kita mau tak mau beli air bersih dengan harga tidak murah kepada para penjual air bor,’’ tutupnya. (Dzulviqor)
