Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ekonomi

Menjelajah Dinamika Ekonomi Triwulan I 2025 di Nunukan – Optimisme Tahunan, Kewaspadaan Kuartalan

NUNUKAN, KALIMANTAN UTARA – Nunukan sebuah kabupaten strategis di Kalimantan Utara, kembali memamerkan geliat ekonominya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan baru saja merilis data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan I tahun 2025, yang menyuguhkan gambaran lengkap dinamika perekonomian daerah ini.

Artikel ini akan mengupas tuntas angka-angka penting dan implikasinya bagi semua pihak.

Pertumbuhan Tahunan yang Solid, Bukti Ketahanan Ekonomi Nunukan

Kepala BPS Nunukan, Iskandar Ahmaddien, mengumumkan bahwa ekonomi Nunukan pada Triwulan I 2025 tumbuh 3,55% secara tahunan (Year-on-Year/Y-on-Y).

Angka ini menandakan penguatan signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menegaskan ketangguhan struktural ekonomi Nunukan di tengah tekanan eksternal.

Secara kumulatif (Cumulative-to-Cumulative/C-to-C), pertumbuhan juga tercatat di angka yang sama, 3,55%.

Nilai PDRB Nunukan pada Triwulan I 2025 mencapai Rp10,34 triliun (atas dasar harga berlaku/ADHB) dan Rp4,66 triliun (atas dasar harga konstan/ADHK).

Kontribusi Nunukan terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Utara mencapai 27,07%, sebuah angka yang secara gamblang mempertegas peran vital kabupaten perbatasan ini dalam lanskap ekonomi regional.

Ini adalah berita baik bagi investor dan pelaku usaha yang mencari stabilitas.

Sinyal Kontraksi Kuartalan, Pelajaran dari Sektor Kunci

Di balik capaian tahunan, ada kontraksi kuartalan (Quarter-to-Quarter/Q-to-Q) sebesar 3,27%.

Iskandar Ahmaddien menjelaskan, perlambatan ini terjadi jika dibandingkan Triwulan IV 2024, didorong oleh penurunan produksi di sektor pertambangan dan penggalian lainnya, serta konstruksi.

“Produksi batu bara dan kegiatan konstruksi memang menurun di Triwulan I ini, seiring dengan berkurangnya permintaan,” ungkap Ahmaddien.

Hal ini menyoroti ketergantungan ekonomi Nunukan pada sektor-sektor primer yang rentan fluktuasi musiman dan harga komoditas global.

Bagi pelaku usaha, ini adalah panggilan untuk diversifikasi.

Strategi Masa Depan, Respons Kebijakan untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Andi Dalfiah, Ketua Tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) BPS Nunukan, menekankan bahwa kontraksi triwulanan ini adalah peringatan dini bagi Pemerintah Kabupaten Nunukan. Penelaahan ulang strategi penguatan sektor riil, khususnya pertanian, perikanan, dan perdagangan lintas batas, menjadi krusial. Sektor-sektor ini sering terdampak fluktuasi musiman yang tajam.

Baca Juga:  Aksi Blokade Jalur Krayan – Ba’kelalan, Zainal : Harap Warga Bersabar, Keputusan Berlanjutnya Perdagangan Lintas Batas Bukan Kewenangan Gubernur

“Kita harus mengantisipasi kontraksi jangka pendek yang berulang setiap awal tahun. Ini bisa memengaruhi perencanaan fiskal dan penganggaran daerah,” tegas Andi.

Diversifikasi ekonomi adalah kunci agar Nunukan tidak terlalu bergantung pada sektor primer.

BPS Nunukan merekomendasikan langkah-langkah strategis konkret untuk menjaga momentum pertumbuhan dan menjadikannya lebih inklusif serta berkelanjutan:

1. Penguatan Hilirisasi, mendorong industri pengolahan lokal untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan perikanan. Ini berarti lebih banyak lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat.

2. Digitalisasi UMKM, memperluas akses digital bagi pelaku usaha kecil, meningkatkan daya saing, dan membuka pasar regional melalui platform daring. UMKM adalah tulang punggung ekonomi lokal.

3. Peningkatan Infrastruktur, mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung logistik dan transportasi, terutama di wilayah terpencil dan pesisir. Akses yang lebih baik berarti efisiensi ekonomi.

4. Pemanfaatan Data Terpadu, mengoptimalkan penggunaan data sektoral dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah. Kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) akan selalu lebih efektif.

“Dengan langkah-langkah ini, kami optimistis pemerintah daerah dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Nunukan, menjadikannya lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Iskandar Ahmaddien. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...