NUNUKAN, KN – Sekitar 1,5 hektare lahan di Kelurahan Mansapa, Nunukan Selatan, hangus terbakar pada Selasa (21/10) sore. Ironisnya, kebakaran hebat ini dipicu oleh ulah warga yang membakar lahan pertanian mereka sendiri. Asap tebal akibat api yang meluas bahkan mencapai Markas Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nunukan, Kalimantan Utara.
Kasubdit Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Nunukan, Mulyadi, mengkonfirmasi kebakaran lahan Nunukan ini. Ia menyebut, BPBD menerima laporan pada Selasa (21/10/2025) pukul 15.25 Wita.
“Kami memantau asap tebal di wilayah Nunukan Selatan. Mako BPBD Nunukan langsung memberangkatkan personel untuk ground check,” ujar Mulyadi, Rabu (22/10/2025).
Aksi Cepat BPBD dan TNI AL
Setelah itu, hasil ground check mengejutkan. Tim mengkonfirmasi sumber api berasal dari pembukaan lahan dengan cara membakar yang pemiliknya lakukan untuk kepentingan pertanian. Akibatnya, asap tebal akibat kebakaran bahkan mencapai Markas Lanal Nunukan.
Melihat kondisi tersebut, sinergi pemadaman memicu. BPBD dan prajurit TNI AL bahu membahu menjinakkan api. “Prajurit TNI AL membantu kami melakukan pemadaman api, baik dengan alat operasional maupun secara manual,” jelas Mulyadi.
Di lokasi, prajurit Lanal dengan seragam PDL loreng abu-abu terlihat menarik selang pemadam untuk menyekat api. Sementara itu, pasukan lain sibuk memukuli bara dan api kecil menggunakan ranting pohon. Mereka memastikan api padam total.
Berkat kerja sama tim gabungan, tim berhasil mengendalikan kebakaran lahan Nunukan seluas 1,5 hektare ini dalam waktu sekitar 30 menit.
Peringatan Keras di Tengah Cuaca Panas
Mulyadi memastikan, kondisi lahan saat ini sudah aman dan terkendali. Namun demikian, ia kembali mengeluarkan peringatan keras bagi masyarakat. Mengingat cuaca Nunukan yang sedang panas menyengat, ia meminta warga tidak lagi membuka lahan dengan pembakaran karena sangat berisiko memicu bencana.
“Kami berharap masyarakat lebih peduli. Hindari hal ringan yang bisa memicu api seperti membuang puntung rokok sembarangan di lahan kering,” tegas Mulyadi. (Dzulviqor)
