NUNUKAN – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Nunukan, Kalimantan Utara, Hasan Basri Mursali, mengatakan, politik tak selamanya kejam, keras dan penuh konflik.
“Stigma negatif ini perlu dihilangkan dari benak anak muda, demi keutuhan demokrasi Indonesia,”ujarnya, dalam sosialisasi pendidikan politik dalam rangka persiapan Pemilu 2024 di Kecamatan, Seimanggaris, Kamis (31/8/2023).
Dengan demikian, sosialisasi dan pendidikan politik sedini mungkin dibutuhkan, agar masyarakat, khususnya anak muda, mulai tumbuh kepekaannya.
Tidak menganggap politik adalah hal buruk dan negatif. Biasanya, kata Hasan, opini tersebut muncul dari bahasa keseharian orang tua “waaah dipolitiki anakku saya”, dan ujaran serupa lainnya.
“Kalimat tersebut, menjauhkan anak anak kita dari politik. Karena seolah-olah politik itu kejam, keras, penuh dengan konflik. Tetapi sejatinya tidak demikian. Maka perlu dikenalkan di dunia pendidikan, batasi di jenjang sekolah menengah atas dengan asumsi anak-anak ini adalah calon pemilih pemula,” imbuhnya.
Hasan menegaskan, keterbukaan terhadap politik, sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Apalagi, anak anak muda adalah calon pemimpin masa depan. Tentu saja bahaya jika para milenial apriori dan tidak paham politik.
“Jadi anak muda harus sedini mungkin dikenalkan dengan politik. Bagaimana aturannya, dan seberapa berharganya suaranya untuk menentukan masa depan negara,” tutup Hasan. (Dzulviqor)
![]()







































