NUNUKAN,KN – Sebuah musibah melumpuhkan jantung ekonomi dan sosial di pedalaman Nunukan, Kalimantan Utara. Sebanyak 56 Kepala Keluarga (KK) harus kehilangan tempat tinggal setelah kebakaran hebat menghanguskan 51 bangunan di Mansalong, Kecamatan Lumbis, Minggu (14/9) dini hari.
Kebakaran ini diperkirakan menyebabkan kerugian fisik sebesar Rp 19,2 miliar, belum termasuk isi rumah dan fasilitas umum. Seperti halnya api yang berkobar sekitar pukul 03.00 Wita, kebakaran ini menyebar begitu cepat, melahap 48 ruko dan 3 asrama pelajar tepat di area pasar Mansalong.
Arief Budiman, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, mengatakan kebakaran ini mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
“Aktivitas anak sekolah yang terdampak tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya. Selain itu, kondisi diperparah karena aliran listrik terputus dan instalasi air bersih rusak.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.
Skema Tanggap Darurat dan Bantuan
Tim BPBD Nunukan, bersama dengan petugas pemadam kebakaran dari Kabupaten Malinau, sudah bergerak cepat. Setelah berhasil memadamkan api, mereka langsung mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum. Mereka juga terus mendata korban dan kerugian.
Untuk mempercepat penanganan, BPBD Nunukan merekomendasikan pemerintah daerah agar segera menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Non-Alam selama 14 hari. Langkah ini bertujuan agar penyaluran bantuan dasar, perlindungan bagi kelompok rentan, dan perbaikan sarana prasarana vital dapat berlangsung secepatnya.
Masyarakat menyebarkan tragedi ini di media sosial hingga menjadi viral, dan mereka juga memenuhi linimasa dengan ucapan duka serta simpati bagi para korban. (Dzulviqor)
![]()







































